Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Dilarang Saat Imlek, dari Keramas hingga Menjahit

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/M ZAENUDDIN
Sejumlah warga Tionghoa melakukan sembahyang di malam Imlek di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020). Usai memanjatkan doa warga Tionghoa menyalakan lilin yang disusun di halaman vihara.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Warga Tionghoa kembali merayakan tahun baru Imlek. Perayaan ini memiliki serangkaian tradisi yang menarik.

Ada berbagai hal yang biasanya mewarnai perayaan Imlek, mulai dari makanan hingga kegiatan budaya lainnya.

Selain itu, ada pula sejumlah pantangan atau hal-hal yang tabu untuk dilakukan, dibeli, ataupun dimakan pada saat perayaan tahun baru Imlek. 

Beberapa adalah pantangan yang tidak boleh dilakukan di hari pertama Imlek.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara, ada pula beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan sepanjang musim Imlek, yaitu dari tanggal 1 hingga tanggal 15 tahun baru Imlek.

Melansir China Highlights, berikut adalah sejumlah pantangan saat perayaan Imlek:

1. Makan bubur

Bubur tidak boleh dimakan saat perayaan Imlek. Oleh karena itu, sulit atau bahkan tidak ada bubur yang tersaji di meja makan orang Tionghoa saat perayaan Imlek.

Bubur dianggap dapat menghalangi rezeki dan mendatangkan kemiskinan.

2. Mencuci dan keramas

Orang Tionghoa tidak mencuci baju pada hari pertama dan kedua Imlek. Sebab, kedua hari tersebut dirayakan sebagai hari ulang tahun Shuishen atau Dewa Air.

Rambut juga tidak boleh dicuci saat hari pertama perayaan Imlek. Dalam bahasa China, rambut memiliki pengucapan dan karakter yang sama dengan fa di dalam facai, yang berarti 'untuk menjadi kaya'.

Keramas diibaratkan seperti menghapus atau mengurangi keberuntungan sepanjang tahun berikutnya. 

Baca juga: Mengapa Lampion Identik dengan Imlek? Berikut Makna dan Sejarahnya

3. Menjahit

Penggunaan pisau ataupun gunting dihindari karena dianggap dapat menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, menjahit atau melakukan aktivitas dengan benda tajam seperti pisau dan gunting umumnya tidak dilakukan saat Imlek. 

Selain itu, menjahit juga dianggap dapat memengaruhi rezeki menjadi buruk.

4. Menangis

Menangis juga dipercaya menjadi lambang kesedihan dan hukuman, khususnya anak-anak.

Anak yang menangis dianggap membawa peruntungan buruk bagi keluarga. Saat perayaan Imlek, para orang tua berusaha untuk menjaga anaknya agar tidak menangis.

Oleh karena itu, biasanya sangat dihindari melakukan tindakan yang dapat menyebabkan tangis. 

5. Menyapu dan buang sampah

Biasanya, sehari menjelang Imlek, sebelum tengah malam, rumah orang Tionghoa sudah bersih dan rapi. 

Sebab, menyapu dan membuang sampah saat perayaan Imlek dipercaya dapat membuat kesialan di rumah tersebut.

Selain itu, ada pula kepercayaan yang mengatakan bahwa tindakan tersebut berarti membersihkan rezeki dari anggota keluarga di rumah.

Baca juga: Mengapa Selalu Ada Angpau di Tahun Baru Imlek?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi