Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebak di 12 Negara, Kenali Gejala dan Pencegahan Penyebaran Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
AFP/BACH DUONG
Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Truong Son, mengenakan pakaian pelindung sebelum memasuki area isolasi dan mengunjungi dua pasien yang positif terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Cho Ray, Ho Chi MInh City, pada 23 Januari 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Merebaknya virus corona yang dimulai dari kota Wuhan di China membuat dunia khawatir. Terlebih virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini sudah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Selain itu, virus corona diketahui juga sudah menyebar ke 12 negara lainnya.

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mengumumkan, virus corona yang saat ini mewabah merupakan virus corona jenis baru atau dikenal dengan Novel coronavirus (2019-nCov).

"Ini virus corona jenis baru, makanya namanya Novel coronavirus," ujar Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (PTVz) di Kemenkes, dr Siti Nadia Tirmizi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/1/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati belum dapat dipastikan penyebab penularannya, pihaknya meminta masyarakat agar waspada dan mengetahui gejala klinis dan pencegahan virus 2019-nCov ini.

Lantas apa itu virus 2019-nCov?

Novel coronavirus (2019-nCov) merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernapasan di mana virus ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS.

Adapun virus ini berasal dari Kota Wuhan, China.

Baca juga: Soal Wabah Virus Corona, Mengapa Sejumlah Virus Berbahaya Muncul dari China?

Sementara itu, gejala klinis yang dapat dikenali dari virus 2019-nCov antara lain, demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.

Pencegahan virus Corona

Meski virus ini terus merebak di sejumlah negara dan belum tersedia vaksinnya, Anda dapat melakukan upaya pencegahan sebagai berikut:

Baca juga: Liang Wudong, Salah Satu Dokter di China Meninggal akibat Virus Corona

Saat melakukan perjalanan ke China

Tak hanya itu, jika Anda akan melakukan perjalanan ke China sebaiknya menggunakan masker bila berada di kerumuman orang.

Apabila saat dalam perjalanan atau saat kembali ke Indonesia Anda mengalami sesak napas, segeralah menghubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat perjalanan.

Karena virus mematikan ini berawal dari hewan, maka Anda tidak disarankan untuk mengunjungi pasar hewan.

Sebab penularan virus akan lebih mudah dari perantara hewan ke manusia.

Bagi petugas kesehatan

Di sisi lain, pencegahan agar tidak tertular Novel coronavirus juga harus diperhatikan bagi petugas kesehatan.

Adapun kiat-kiatnya antara lain, menghindari kontak/jarak dekat dengan penderita ISPA, menggunakan alat pelindung diri (APD), dan sering mencuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu setelah kontak langsung dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit.

Kemudian, petugas kesehatan baiknya mengingatkan kepada orang dengan gejala ISPA harus menerapkan etika batuk (jaga jarak dengan orang atau menutup mulut dan hidung dengan tisu atau baju saat batuk atau bersin).

Baca juga: Wabah Virus Corona dan Ditutupnya Tembok Besar China...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi