Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KSAU 2002-2005
Bergabung sejak: 25 Feb 2016

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Menyambut Runway 3 Soekarno Hatta International Airport

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo meresmikan runway atau landasan pacu ketiga di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020) petang.
Editor: Heru Margianto

Presiden Joko Widodo meresmikan runway atau landasan pacu ketiga di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020) petang.

Dalam kesempatan yang sama Jokowi juga meresmikan fasilitas lainnya seperti terminal hingga gedung VIP bandara tersebut.

Baca juga: Jokowi Resmikan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta

Alhamdulillah, akhirnya Soekarno Hatta International Airport (SHIA) menapak maju dengan menambah beberapa fasilitas penopang penerbangan dalam merespons meningkatnya laju pertumbuhan penumpang dari tahun ke tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti kita tahu, beberapa tahun lalu telah terjadi lonjakan penumpang yang mengakibatkan terjadi banyak delay dan cancel penerbangan di Cengkareng.

Demikian parahnya kepadatan penerbangan di Cengkareng ketika itu sehingga memaksa pemerintah mengambil keputusan “sementara” untuk memindahkan tumpahan traffic penerbangan di Cengkareng ke Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma dengan judul “optimalisasi Bandara Halim”.

Walau agak kurang jelas maksud dari optimalisasi dalam konteks ini namun pasti yang dimaksudkan adalah menampung kelebihan traffic di Cengkareng ke Halim.

 

Seperti biasa sebuah langkah yang tanpa diperhitungkan terlebih dahulu akan memunculkan masalah baru antara lain terjadinya tabrakan pesawat sipil komersial di Pangkalan Angkatan Udara Halim tidak lama setelah dilakukannya “optimalisasi” tersebut.

Kini dengan telah diresmikannya penggunaan runway 3, tentu saja banyak yang berharap, traffic di Cengkareng dapat ditingkatkan.

Dengan demikian Pangkalan Angkatan Udara Halim dapat dikembalikan lagi pada fungsi semula sesuai “basic design”-nya ,sebagai “sub system” dari Sistem Pertahanan Udara Nasional, yaitu daerah tertutup yang merupakan standar baku dari lingkungan instalasi penyelenggara pertahanan keamanan negara.

Tinjauannya kini adalah apakah runway 3 Cengkareng yang baru diresmikan Presiden sudah dapat berfungsi sesuai harapan dalam menanggulangi kepadatan traffic?

Masalah runway 3

Sebuah pertanyaan yang sangat menggelitik dan menanti jawaban jujur berlandas pada alasan teknis penerbangan terkait erat dengan International Civil Aviation Safety Regulation.

Merujuk laporan dan “safety recommendation” dari Tim Bantuan Teknis Regional Office ICAO (International Civil Aviation Organization) Asia Pacific, jarak antara garis tengah runway 3 dengan runway di sampingnya yang telah beroperasi selama ini hanya 500 meter.

Dengan jarak seperti itu, sesuai dengan regulasi keselamatan penerbangan, kedua runway tidak bisa digunakan bersamaan untuk take off dan landing, terlebih pada situasi tertentu seperti cuaca buruk yang mengharuskan pesawat menggunakan pendekatan instrumen (instrument approach).

Di sisi lain, ternyata semua pesawat yang mau take off atau landing di runway 3 harus melewati runway aktif.

So, kehadiran runway 3 sulit sekali mengejar harapan peningkatan frekuensi take off landing sebagaimana yang dinginkan.

Pandangan praktisi

Topik runway 3 Cengkareng menjadi “hot issue” dan bahan diskusi bulanan di Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI).

Ini adalah wadah independen tempat berkumpulnya para praktisi dan akademisi multi-disiplin yang menaruh perhatian pada masalah-masalah pembangunan bidang kedirgantaraan Indonesia.

 

Para pilot senior dalam wadah PSAPI, antara lain Captain Shadrach Nababan, menjelaskan dalam diskusi, mengacu pada CASR (Civil Aviation Safety Regulation) dan juga berbagai publikasi manual tentang aerodrome, kehadiran runway 3 tidak mungkin dapat digunakan dalam upaya meningkatkan jumlah take off landing di SHIA.

Apalagi bila runway 3 dimaksudkan untuk mencapai sasaran menambah kapasitas 81 take off landing selama ini menjadi 114 take off landing.

Intinya, kehadiran runway 3 tidak berarti apa-apa karena jaraknya terlalu dekat dengan runway yang sudah ada.

Sedikit membantu

Mungkin ada sedikit membantu dengan memfungsikannya sebagai taxiway. Taxiway yang sangat mewah karena spesifikasinya setara dengan runway.

Kesimpulan pendapat ini juga dibenarkan oleh para ATC senior yang turut membahas keberadaan runway 3 SHIA.

Di sisi lain patut diberikan apresiasi bahwa setelah peresmian runway 3 traffic dapat ditingkatkan menjadi lebih kurang 8 hingga 10 take off landing.

Namun hal tersebut bukan karena keberadaan atau fungsi runway baru, tetapi karena “east cross taxiway”, jalur intersection ke landasan yang juga baru diresmikan bersamaan dengan runway 3 tersebut.

Dengan demikian sangat disayangkan, satu lagi proyek strategis dalam bidang penerbangan kita yang kurang memperoleh masukan komprehensif dari mereka yang kompeten di bidangnya.

Penerbangan adalah sebuah kegiatan yang sangat multi-kompleks berkait dengan hampir seluruh aspek kehidupan umat manusia.

Apa pun yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas sebuah kegiatan penerbangan tidak hanya membutuhkan biaya yang sangat mahal tetapi juga memerlukan kerendahan hati untuk mau mendengar pertimbangan dari berbagai aspek yang berhubungan dengan kegiatan penerbangan.

Kiranya sudah saatnya kita tidak perlu lagi untuk selalu diingatkan dengan pepatah kuno “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna”, termasuk dalam menyambut runway ke 3 Soekarno Hatta International Airport.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi