KOMPAS.com – Virus corona Wuhan atau yang disebut pula 2019-nCoV tengah menjadi perhatian dunia internasional.
Setidaknya hingga hari ini ada 13 negara yang mengkonfirmasi adanya virus tersebut.
Virus ini pertama kali dilaporkan ke WHO pada tanggal 31 Desember 2019.
Sampai saat ini, total terdapat 2.794 kasus virus corona yang terkonfirmasi.
Dari jumlah tersebut sementara ini, jumlah korban meninggal hanya ditemukan di China.
Terdapat 80 korban meninggal dari 2.737 kasus yang ada di negara Tirai Bambu tersebut.
Baca juga: Cek Update Penyebaran Virus Corona di Link Peta Online Berikut Ini
Berikut ini perkembangan kasus virus corona, di Negara China sejak tanggal 20 Januari 2020 berdasarkan data yang ada pada Gisanddata maps.
- Pada Tanggal 20 Januari 2020, Jumlah kasus di China tercatat ada sebanyak 278 kasus
- Kemudian pada tanggal 21 Januari, kasus meningkat menjadi 326 orang penderita.
- Tanggal 22 Januari, jumlah meningkat kembali yakni menjadi 547.
- Sementara tanggal 23 Januari jumlah kembali meningkat yakni menjadi 639 kasus.
- Tanggal 24 Januari, jumlah tersebut meningkat kembali menjadi 916.
- Lalu, padatanggal 25 Januari, jumlah kasus melonjak menjadi 2.000 kasus.
- Selanjutnya pada tanggal 27 Januari, kasus meningkat menjadi 2,7 ribu.
Untuk data di luar China, berikut ini perkembangan kasusnya yang terhitung mulai 20 Januari 2020:
- Pada 20 Januari 2020 terdapat 4 kasus
- Tanggal 21 Januari 2020 ada 6 kasus
- Tanggal 22 Januari 2020 ada 8 kasus
- Tanggal 23 Januari 2020 ada 14 kasus
- Tanggal 24 Januari 2020 ada 25 kasus
- Tanggal 25 Januari 2020 ada 40 kasus
- Tanggal 27 Januari 2020 ada 57 kasus
Baca juga: Dokter Peringatkan, Gejala Virus Corona Bisa Tak Terlihat
Awal mula kasus
Individu terinfeksi pertama virus corona Wuhan menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins ditemukan di antara para penjaja kios di Pasar Makanan Laut Cina Selatan, Wuhan.
Penyintas pertama tersebut menunjukkan gejala pada tanggal 8 Desember 2019.
Pasar basah tersebut kemudian ditutup pada 1 Januari 2020.
Pada 10 Januari, sekuensing gen lebih lanjut menentukannya sebagai coronavirus Wuhan baru yakni 2019-nCoV, dimana merupakan betacoronavirus terkait dengan virus sindrom pernafasan timur tengah (Mers-CoV) dan virus Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARSCov).
Akan tetapi mortalitas dan penularan 2019-nCoV masih belum diketahui dan mungkin bervariasi dari yang ada pada jenis coronavirus sebelumnya.
Baca juga: Merebaknya Virus Corona, Apakah Bisa Berpengaruh ke Ekonomi Global?
Pada 23 Januari 2020, Wuhan sebagai kota yang diduga kuat sebagai sumber penyakit ini diisolasi.
Transportasi umum dan perjalanan udara dari dan ke kota itu kemudian ditutup Pemerintah China.
Pada 24 Januari Huanggang dan Ezhou, kota-kota yang berdekatan dengan Wuhan juga di karantina, disusul dengan beberapa kota lain di China.
Tahun baru Imlek yang diperingati pada tanggal 25 Januari 2020 menjadi kacau balau, banyak perayaan di beberapa kota kemudian dibatalkan.
Kasus Internasional
Kasus internasional pertama virus corona Wuhan, dilaporkan oleh Thailand pada 13 Januari 2020, dikutip dari situs WHO.
Sedangkan, dikutip dari Reuters, untuk kasus pertama di China tetapi di luar Wuhan dilaporkan pada 19 Januari 2020 di Guangong dan Beijing.
Kemudian pada tanggal 20 Januari 2020, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengkonfirmasi bahwa virus corona Wuhan ini bisa menular antar manusia.
Di hari yang sama infeksi 2019-nCoV juga telah dikonfirmasi di Jepang dan Korea Selatan.
Hari berikutnya kasus di AS dan Taiwan juga terdeteksi pada wisatawan yang kembali dari Wuhan.
Kini total sudah terdapat 13 negara yang mengkonfirmasi adanya negara tersebut. baru-baru ini negara yang mengkonfirmasi di anataranya adalah Malaysia, Australia dan Kanada.
Baca juga: Warga China Ini Berusaha Kabur ke Bandara bersama Anak Balitanya yang Diduga Terinfeksi Virus Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.