Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Negara Terinfeksi, Apakah Infeksi Virus Corona Bisa Disembuhkan?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREAS PROTT
Ilustrasi 3D virus corona
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Infeksi virus corona yang berpusat di Wuhan, Provinsi Hubei, China hingga saat ini sudah menyerang lebih dari 4.515 orang di berbagai negara.

Tak hanya itu, bahkan lebih dari 106 orang diketahui meninggal akibat serangan virus jenis baru ini.

Meski dilaporkan bisa berujung kematian, apakah sebenarnya infeksi virus 2019-NovCoV ini bisa disembuhkan?

Menjawab pertanyaan tersebut, Kompas.com mencoba menghubungi dokter spesialis paru sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. dr. Yusup Subagio Sutanto, SpP.(K).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurutnya, virus ini bisa disembuhkan. "Pada dasarnya virus ini self limiting disease (dapat sembuh oleh sistem imun tanpa membutuhkan obat-obatan), bisa sembuh sendiri, cuma jangan dianggap enteng seperti virus influenza biasa," kata Yusup Selasa (28/1/2020) siang.

Ia menyebut kunci utama dalam kasus virus corona terdapat pada tingkat daya tahan seseorang. Sehingga masyarakat dapat berupaya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya untuk memperkecil risiko tertular virus corona. 

"Jadi bila daya tahan seseorang baik dan jumlah virus yang terpapar pada orang tersebut tidak banyak, ya cepat sembuh," ujarnya.

Dikutip dari WebMD, kita bisa memperlakukan virus ini seperti ketika terserang demam.

Misalnya dengan banyak beristirahat, perbanyak minum, dan minum obat untuk sakit tenggorokan juga demam.

Akan tetapi jangan berikan aspirin pada anak-anak di bawah 19 tahun, berikan saja ibuprofen atau acetaminophen sebagai gantinya.

Sementara, beberapa korban meninggal umumnya tidak hanya semata disebabkan oleh virus corona. Tetapi juga dipengaruhi sejumlah faktor seperti usia tua maupun memiliki penyakit lain yang sudah ada sebelum terserang virus tersebut.

Baca juga: 5 Jawaban Soal Virus Corona, dari Adakah Obatnya hingga Efektifkah Pemeriksaan di Bandara?

Apakah hal itu cukup?

Mengutip pemberitaan Kompas.com sebelumnya, seseorang harus mulai mewaspadai serangan virus corona apabila sakit yang dirasa sudah semakin berat.

Di saat itulah daya tahan tubuh sudah mulai kalah oleh kekuatan virus. Direktur Eijkman Institute for Molecular Biology, Prof. Amin Soebandrio menjelaskan hal tersebut.

"Kalau sakitnya cenderung menjadi berat, sistem kekebalan tubuh kita mulai kalah, di situlah kita harus mendapat perawatan," kata dia.

Sementara itu, terdapat satu metode yang bisa digunakan untuk deteksi dini virus corona, yakni Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Metode ini digunakan untuk pemeriksaan DNA dan identifikasi virus. Namun, metode PCR saat ini tidak spesifik untuk virus corona Wuhan (2019-nCoV) melainkan virus corona secara keseluruhan,” jelasnya.

Apabila positif, maka harus dilakukan konfirmasi melalui rangkaian pemeriksaan DNA.

Lalu bagaimana cara menyembuhkannya?

Melansir Harvard Health Publishing, belum diketahui dengan pasti bagaimana cara menyembuhkan virus ini. Saat ini belum ada antivirus yang direkomendasikan untuk menanganinya.

Penanganan yang mungkin dilakukan untuk menyelamatkan penderita adalah dengan dirawat intensif di ICU.

Hingga saat ini para ilmuwan masih bekerja keras untuk memahami seperti apa sebenarnya virus corona.

Otoritas kesehatan China pun telah menyebutkan secara lengkap genom lengkap 2019-NovCoV di9 di basis data internasional.

Namun, kita tidak perlu khawatir berlebih akan terserang virus corona selama tidak menjalin kontak langsung dengan seseorang yang positif terinfeksi virus tersebut.

Baca juga: Infeksi Virus Corona Meluas, 5 Negara Ini Larang Turis China Berkunjung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi