Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Virus Corona, Apa Saja Langkah Pemerintah Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara Soekarno-Hatta memeriksa suhu tubuh wisatawan asal China yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). Saat ini ada sekitar 40.000 penumpang keberangkatan dan kedatangan internasional yang hilir mudik ke Bandara Soekarno-Hatta. Data terakhir mencatat wabah Corona sudah menjangkiti 4.500 orang dan menewaskan 106 orang di China.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih tak terbendung hingga saat ini. Tercatat 16 negara telah mengkonfirmasi adanya kasus tersebut.

Tercatat Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia menjadi negera terdekat dari Indonesia yang melaporkan adanya virus Corona.

Sejauh ini dilaporkan 106 meninggal dan lebih dari 4.500 orang terinfeksi virus yang bermula di Kota Wuhan itu.

Lantas, bagaimana langkah antisipasi pemerintah Indonesia cegah munculnya virus corona?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Melarang maskapai nasional terbang ke wuhan

Kementerian Perhubungan telah melarang maskapai nasional untuk terbang ke Wuhan sementara waktu.

Larangan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, Jumat (24/1/2020).

"Kami telah melakukan koordinasi intensif seluruh maskapai penerbangan di Indonesia untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus pneumonia masuk ke Indonesia melalui aktifitas penerbangan," kata Polana, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (24/1/2020).

Saat ini, ada dua maskapai penerbangan nasional yang memiliki rute penerbangan ke Kota Wuhan, yaitu Sriwijaya Air dan Lion Air.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Maskapai Indonesia Stop Terbang ke Wuhan

2. Memperketat pemeriksaan kesehataan di bandara

Untuk mengantisipasi virus corona, pemerintah melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono memberlakukan pengecekan kesehatan secara masif menggunakan thermal scanner di pintu kedatangan bandara.

Prosedur pemeriksaan kesehatan juga dilakukan secara perorangan menggunakan thermal gun di pesawat yang baru tiba.

Menurutnya, pengecekan kesehatan tersebut telah dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sejak Minggu (26/1/2020).

 

3. Menyiapkan tempat parkir pesawat khusus

Bekerja sama dengan PT Angkasa Pura, Kemenkes juga menyiapkan tempat parkir pesawat khusus jika ada pesawat yang terindikasi membawa sesuatu yang tak sehat.

Tempat parkit atau apron tersebut disiapkan di Bandara Soekarno-Hatta dan sengaja disediakan jauh dari apron-apron lainnya.

"Di (Pelabuhan) Tanjung Priok juga sudah mulai dilaksanakan sejak kemarin, ada yang namanya pandu, biasanya dia naik duluan bawa kapal parkir sebelum tenaga kesehatan datang," kata Anung, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (27/1/2020).

"Sekarang teman-teman KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) naik dulu (ke kapal), baru kalau sudah clear, baru pandunya naik untuk membawa kapal ke tempat parkir berlabuh yang memang sudah ditetapkan," sambungnya.

Baca juga: Lawan Corona, Kemenkes Akan Periksa Penumpang China di Pesawat dan Kapal

4. Menjaga 135 pintu masuk ke Indonesia

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, 135 pintu masuk ke Indonesia telah dijaga selama 24 jam penuh.

"Sebanyak 135 pintu masuk negara kita sudah dijaga 24 jam terus menerus dan dilaporkan setiap saat kepada Kemenkes dan kementerian/lembaga terkait," kata Teriawan, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (28/1/2020).

Menurutnya, saat ini seluruh standard operasional prosedur (SOP) sudah dijalankan dengan sesuai.

Hal tersebut dibuktikan dengan kesadaran masyarakat untuk segera periksa ke dokter ketika merasakan gejala-gejala yang muncul.

5. Mengalihkan promosi wisata ke negara lain

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio telah mengalihkan promosi dan pemasaran wisata ke negara yang tak terdampak virus corona.

"Kementerian Luar Negeri telah menerbitkan ‘travel advice’ atau imbauan perjalanan bagi WNI ke China, sedangkan untuk promosi kami alihkan untuk pasar Wuhan," kata Wisnutama, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (28/1/2020).

"Masih banyak market besar lainnya yang bisa kita ambil seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa, New Zealand, dan lainnya, tidak hanya China," Sambungnya.

Ia pun mengimbau agen perjalanan wisata agar memperhatikan situasi dan imbauan pemerintah dalam penjualan paket wisata dari dan ke China.

Baca juga: Virus Corona Meluas, Ini Potret Kota Wuhan secara Geografis

6. Menyediakan satu transportasi kapsul

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta Anas Maruf mengatakan, pihaknya telah menyediakan satu alat evakuasi berupa kapsul.

Menurutnya, alat tersebut berperan vital untuk mengevakuasi orang yang dicurigai terinfeksi virus corona.

"Ini kapsul transport untuk mengevakuasi orang yang kita curigai mengalami penyakit disebabkan corona," kata Anas dikutip dari pemberitaan Kompas.com (27/1/2020).

Anas menyebutkan, alat tersebut mampu melindungi seseorang agar tidak banyak melakukan kontak yang dilengkapi dengan alat canggih, filter dan ultraviolet serta tekanan negatif untuk membasmi virus.

Baca juga: Amankah Beli Produk China di Online Shop saat Merebaknya Virus Corona?

(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama/Fitria Chusna Farisa/Deti Mega Purnamasari/Nabilla Ramadhian/Singgih Wiryono | Editor: Erlangga Djumena/Kristian Erdianto/Diamanty Meiliana/Silvita Agmasari/Sabrina Asril)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi