Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Proses Pembangunan Rumah Sakit Pasien Virus Corona di China

Baca di App
Lihat Foto
SHI YI
epa08175303 Workers labor at the construction site of the 1,000-bed Huoshenshan temporary hospital for 2019-nCoV (coronavirus) patients in Wuhan, central Chinas Hubei province in China, 28 January 2020 (Issued on 29 January 2020). The hospital is scheduled to be completed in 10 days, to be manned by doctors and nurses coming from around China. According to media reports, Chinese authorities have urged people to stop travelling in and out of Wuhan, the city at the center of the new virus outbreak that has so far killed at least 106 people and infected over four thousand others around the globe, mostly in China. EPA-EFE/SHI YI CHINA OUT
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah China membangun dua rumah sakit, menyusul mewabahnya virus corona yang ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Saat ini virus telah menyebar ke hampir seluruh wilayah China.

Seperti diketahui, virus corona atau 2019-nCoV telah merenggut 170 jiwa dan lebih dari 7.000 kasus di China terkonfirmasi positif corona.

Kedua rumah sakit yang dibangun yaitu RS Houshenshan ditargetkan beroperasi pada 3 Februari 2020 dan RS Leishenshan dijadwalkan mulai dibuka pada 5 Februari 2020.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Quartz, RS Houshenshan dibangun di atas tanah seluas 269.000 kaki persegi dan akan mempunyai 1.000 tempat tidur.

Sementara itu, RS Leishenshan didirikan di lahan 323.000 meter persegi, serta dipersiapkan memiliki 1.300 tempat tidur.

Baca juga: Proyek Rumah Sakit Corona Dikebut, Siaran Langsungnya Raup Jutaan Penonton

Bagaimana proses pembangunannya?

Arsitek dari firma HOK yang membangun salah satu rumah sakit, Scott Rawlings, mengatakan bahwa yang tengah dibangun pemerintah China ini bukanlah fasilitas kesehatan seperti biasa.

Melainkan seperti pusat triase untuk mengelola infeksi massal.

"Saya ragu menyebut rumah sakit yang didirikan hari ini di Wuhan sebagai rumah sakit permanen, dan tentu saja ini bukan fasilitas dengan layanan lengkap," kata Rawlings.

Ia yang tengah mengerjakan rumah sakit baru dengan 500 tempat tidur di Chengdu dan dua rumah sakit di Hong Kong, menjelaskan bahwa proyek rumah sakit biasanya menghabiskan banyak waktu dalam pembangunannya.

Lamanya waktu, salah satunya digunakan untuk berkonsultasi dengan pasien, staf medis, administrator layanan kesehatan, dan masyarakat di sekitarnya. Sehingga, desain dipastikan sesuai untuk seluruh konstituennya.

Tidak adanya waktu konsultasi untuk desain khusus ini, petinggi Wuhan menggunakan denah dari Rumah Sakit Xiaotangshan, yang berlokasi di pinggiran Beijing dengan fasilitas 1.000 tempat tidur, di mana rumah sakit ini dipakai selama epidemi SARS tahun 2003.

Baca juga: Potret Kehidupan Warga Wuhan Satu Minggu Setelah Terisolasi Akibat Virus Corona

Diklaim aman

Memakai unit prefabrikasi atau konstruksi modular merupakan kunci mempercepat pembangunan rumah sakit di Kota Wuhan.

Kamar-kamar yang sepenuhnya dirakit dan dibuat oleh pabrik, selanjutnya diangkut dengan truk dan diletakkan di tempatnya. Teknik pembangunan gedung tersebut diklaim sepenuhnya aman.

Seorang insinyur dan salah satu pendiri perusahaan teknik Jerman, Knippers Helbig yang juga mengajar di Cooper Union di New York City turut menyampaikan hal yang sama.

"Anda pasti dapat membuat bangunan prefabrikasi terdengar bagus secara struktural," ujar Helbig.

Prefabrikasi juga telah digunakan dalam skenario darurat di negara lain.

Departemen Pertahanan AS misalnya, dapat dengan cepat mendirikan rumah sakit lapangan, untuk diagnosis dan perawatan darurat hampir di mana saja.

Rawlings menambahkan, sejarah China dengan epidemi massal telah mempersiapkan mereka terhadap krisis yang tengah berlangsung di Wuhan.

"Dalam banyak hal, China lebih maju dari AS dan negara-negara lain dalam hal menanggapi infeksi masal, seperti yang telah mereka alami sebelumnya dengan SARS pada awal 2000-an," ujar dia.

Baca juga: Update! 170 Orang Meninggal, Virus Corona Terkonfirmasi di 18 Negara

Helbig, yang telah bekerja pada beberapa proyek infrastruktur besar di Cina termasuk bandara Shenzhen Bao'an dan resor Disney di Shanghai, mengatakan bahwa China tetap memprioritaskan keselamatan.

"Mereka mengevaluasi lebih teliti. Saya merasa ada perubahan sikap selama 10 hingga 15 tahun terakhir," papar Helbig.

Untuk proses pembangunannya bisa dipantau melalui akun periscop Xinhua

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Quartz
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi