Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Diprediksi Segera Mereda pada Awal Februari, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
DOK PELINDO 1
Petugas kesehatan pelabuhan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada crew atau awak kapal dengan menggunakan thermal scanner di Pelabuhan Dumai sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi penyebaran virus corona.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, China telah merebak ke sejumlah negara.

Presiden China, Xi Jinping mengungkapkan, virus mirip pneumonia alias virus corona (2019-nCov) yang telah merusak Kota Wuhan ini harus dikalahkan.

Namun, beberapa pakar penyakit menular terkemuka dunia tidak dapat mencetuskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikannya.

Diketahui, terhitung hari ini sudah sebanyak 170 orang dilaporkan meninggal dunia dan 18 negara terinfeksi akibat virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), salah satu dokter ahli respiratori asal China, Zhong Nanshan memprediksi tingkat infeksi virus corona dapat memuncak pada awal Februari dan berangsur mereda.

"Saya memperkirakan bahwa itu akan mencapai puncaknya di sekitar minggu depan atau 10 hari, setelah itu tidak akan ada lagi peningkatan besar," ujar Zhong Nanshan yang juga merupakan pimpinan tim ahli untuk mengatasi wabah virus corona di China kepada Kantor Berita Negara Xinhua pada Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Zhong menyampaikan, upaya China dalam mendeteksi dini dan melakukan isolasi awal dinilai merupakan langkah yang tepat.

"Setelah melaukan dua hal ini, kami memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mencegah puncak lainnya," kata dia.

Menilik jenis virus corona lainnya yang menyerang saluran pernapasan manusia, seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Zhong menjelaskan prediksi virus corona berkode (2019 nCov) ini tidak akan berlangsung lama seperti SARS yang mewabah pada 2003 silam.

Diketahui, SARS menginfeksi setidaknya 8.000 orang dan menyebabkan 800 kematian warga di dunia.

Dalam keberlangsungannya, SARS menyebar selama periode hampur 5-6 bulan.

"SARS berlangsung selama hampir lima atau enam bulan, tetapi saya tidak percaya bahwa virus corona baru akan dapat berlanjut selama itu," ujar Zhong.

Baca juga: Virus Corona, SARS, dan MERS, Manakah yang Paling Berbahaya?

Wabah memuncak pada April atau Mei

Masih dari sumber yang sama, dekan dari Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong, Gabriel Leung mengaku tidak setuju terkait tingkat infeksi potensial untuk virus yang merebak di ibu kota Hubei ini.

Dalam kajiannya, Leung memimpin tim ahli yang menggunakan pemodelan matematika untuk memprediksi penyebaran berdasarkan data yang tersedia di seluruh dunia.

Ia mengatakan, penelitian yang dilakukan timnya menunjukkan penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan sudah terjadi di semua kota besar dan mengingatkan bahwa pandemik mungkin dekat.

"Kita harus siap, epidemi khusus ini mungkin akan menjadi epidemi global," ujar Leung.

Selain itu, Leung justru memperkirakan, wabah virus corona akan memuncak pada April atau Mei 2020 di lima kota besar China, yakni Beijing, Shanghai, Chongqing, Shenzhen, dan Guangzhou.

Sementara, penurunan secara bertahap diprediksi dimulai pada Juni atau Juli mendatang.

Guna mencegah penyebaran lebih meluas, Leung mendesak Pemerintah Hong Kong untuk mengambil langkah substansial dan tegas untuk membatasi mobilitas penduduk.

Hingga kini, beberapa negara dan wilayah yang menolak masuknya wisatwan dari provinsi Hubei pusat.

Adapun Hong Kong telah mengumumkan akan menangguhkan visa baru untuk setiap wisatawan daratan mulai Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Hoaks, Foto Diduga Mayat Korban Virus Corona Bergelimpangan di China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi