Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Minum Air Hangat untuk Pencegahan Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
WhatsApp
Pesan berisi informasi mengenai imbauan yang diduga disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pencegahan virus corona dengan meminum air hangat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah pesan berisi informasi mengenai imbauan yang diduga disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pencegahan virus corona dengan meminum air hangat ramai di media sosial.

Adapun informasi tersebut banyak beredar di media sosial Facebook dan aplikasi pesan WhatsApp pada Senin (27/1/2020).

Diketahui, pengunggah merupakan pengguna Facebook bernama Aiko Syifa.

Tidak hanya metode pencegahan saja yang disebutkan, melainkan gejala dan deskripsi ketika terinfeksi virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hoaks, Foto Diduga Mayat Korban Virus Corona Bergelimpangan di China

Berikut rincian pesan itu:

"Pemberitahuan Kementerian Kesehatan kepada publik bahwa virus Corona influenza kali ini serius.
Metode pencegahannya adalah menjaga tenggorokan tetap lembab, jangan sampai tenggorokan Anda mengering.
Dengan demikian jangan menahan dahaga Anda karena begitu membran di tenggorokan Anda kering, virus akan menyerang ke dalam tubuh Anda dalam waktu 10 menit.
Minumlah 50-80 cc air hangat, 30-50 cc untuk anak-anak, sesuai umur.

Setiap kali Anda merasa tenggorokan Anda kering, jangan menunggu, simpan air di tangan.
Jangan minum banyak pada satu waktu karena itu tidak membantu, alih-alih terus menjaga kelembapan tenggorokan. Hingga akhir Maret, jangan pergi ke tempat-tempat ramai, memakai masker yang diperlukan terutama di kereta atau transportasi umum.
Hindari makanan yang di goreng atau pedas dan tambahkan vitamin C.

Gejala / deskripsi adalah

1. Demam tinggi berulang-ulang.
2. Batuk lama setelah demam.
3. Anak-anak cenderung.
4. Orang dewasa biasanya merasa tidak nyaman, sakit kepala dan sebagian besar berhubungan dengan pernapasan.
5. Sangat menular.

Semoga bermanfaat".

Namun, saat ini unggahan tersebut telah dihapus oleh yang bersangkutan.

Baca juga: Kemenkes Klaim Virus Corona Belum Menyebar di Indonesia

Bantahan dari Kemenkes

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni menegaskan informasi tersebut tidak dikeluarkan oleh Kemenkes.

Selain itu informasi yang menyebutkan minum air hangat terkait pencegahan virus corona juga tidaklah benar.

"Itu tidak dikeluarkan oleh Kemenkes, itu termasuk hoaks," ujar Busroni saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Menurutnya, upaya pencegahan dari virus corona dengan diminimalisir dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Makan dengan gizi yang seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, cuci tangan pakai sabun, jaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, minum air mineral 8 gelas per hari," katanya lagi.

Selain itu, Busroni juga menyarankan kepada masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang dimasak sempurna dan hindari konsumsi daging dari hewan yang berpotensi menularkan virus corona.

Selain itu, gunakan masker bila batuk atau tutuplah mulut dengan lengan atas bagian dalam.

"Bila demam dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan," lanjut dia.

Di sisi lain, upaya pencegahan dengan melakukan PHBS juga disarankan oleh Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto.

Menurut Menkes, yang perlu disadari adalah pentingnya menjaga diri sendiri karena pencegahan tersebut adalah yang paling baik dan murah.

Baca juga: Hati-hati, Kemampuan Virus Corona untuk Menyebar Disebutkan Semakin Kuat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi