Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona di China Lampaui Wabah SARS 2002-2003 Silam

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREAS PROTT
Ilustrasi 3D virus corona
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang bermula di Wuhan, China membuat dunia waspada. Sebelumnya negeri Tirai Bambu tersebut juga pernah diserang wabah SARS pada 2002-2003 silam.

SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome merupakan sindrom pernapasan akut parah.

Gejala SARS dimulai dari demam, suhu badan mencapai 38 derajat Celsius, batuk-batuk kering, sesak napas, dan pernah kontak dengan penderita dari negara yang ada kasus SARS.

Dikutip dari Harian Kompas, 3 Januari 2004, kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit mirip flu itu menewaskan 349 orang di daratan China. Sejumlah 774 orang meninggal di seluruh dunia. Lebih dari 8.000 orang terinfeksi.

Dikutip CNN, hingga Kamis (30/01/2020) virus corona telah menewaskan 170 orang. Mereka semua berada di China.

Dari segi angka, apabila dibandingkan tingkat vatalitas kasus untuk virus corona Wuhan sekitar 2,1 persen, sementara untuk angka kematian SARS yakni 9,6 persen. 

Ini juga lebih kecil dari sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), yang memiliki tingkat fatalitas kasus 35 persen.

Namun, perhitungan ini hanya sebatas angka yang dilaporkan.

Beberapa ahli khawatir mereka tidak memiliki gambaran akurat tentang jumlah yang terinfeksi di China, karena ada kekurangan alat tes.

Baca juga: Hati-hati, Kemampuan Virus Corona untuk Menyebar Disebutkan Semakin Kuat

Jumlah kasus

Sebagai perbandingan, ada 8.098 kasus SARS yang dikonfirmasi antara November 2002 hingga Juli 2003.

Sedangkan saat ini lebih dari 7.700 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona Wuhan sejak Desember 2019.

Diperlukan waktu kurang dari dua bulan untuk menginfeksi sekitar 75 persen dari jumlah yang terinfeksi oleh SARS selama periode sembilan bulan (November 2002-Juli 2003).

Di China, jumlah kasus dikonfirmasi dari coronavirus Wuhan telah melebihi jumlah yang terinfeksi oleh SARS pada 2002 dan 2003 silam.

Setidaknya 7,711 kasus telah dilaporkan di China daratan hingga saat ini, dibandingkan dengan 5.327 kasus SARS yang dikonfirmasi pada 16 Agustus 2003.

Baca juga: Infeksi Meluas, Filipina dan India Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona

Identifikasi Virus

Salah satu perbedaan terbesar antara SARS dan wabah virus corona Wuhan saat ini adalah seberapa cepat dilaporkan dan seberapa cepat para ilmuan dapat mengidentifikasnya.

China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia tentang virus baru itu pada 31 Desember 2019.

Itu sekitar 3 minggu setelah kasus pertama terdeteksi.

"Hal tersebut sama cepatnya dengan negara maju lain yang mampu mengidentifikasinya," kata Ian Lipkin, seorang profesor epidemologi Universitas Columbia, seperti dikutip dari CNN.

Selama SARS, China menyembunyikan penyakit itu. SARS pertama kali dilaporkan kepada publik pada Februari 2003.

Tetapi pada saat itu 5 orang telah meninggal dan 300 lainnya jatuh sakit karena penyakit itu terjadi di provinsi Guangdong, China.

Dari wabah SARS, sekarang China mengetahui perlunya mengurutkan genom (informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme), karena dampaknya sangat besar.

Negara-negara lain dapat mengembangkan tes pada virus sejak dini dan mempelajari virus tersebut.

Beijing dapat mengidentifikasi genom tersebut dan menginformasikan kepada negara lain.

Hal itu lebih baik daripada pada 2003 silam, otoritas kesehatan kekurangan pengetahuan tentang virus tersebut.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona dengan Masker Bedah, Efektifkah?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi