Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

213 Orang Meninggal, Benarkah Laki-laki Lebih Rentan Terkena Virus Corona?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREAS PROTT
Ilustrasi 3D virus corona
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Wabah virus corona hingga Jumat (31/01/2020) telah menewaskan 213 orang dari China dan ada 9.816 kasus dari seluruh dunia.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga telah mengumumkan status darurat dunia untuk wabah virus corona. 

Para peneliti di dunia pun berlomba melakukan kajian tentang penyakit ini dan membuat vaksin.

Salah satu penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet pada Rabu (29/01/2020), menemukan pria tampaknya lebih rentan terkena virus corona daripada wanita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir South China Morning Post (31/01/2020), penelitian itu meneliti 99 pasien yang dirawat di Wuhan, tempat wabah tersebut dimulai.

Para peneliti merupakan tim dokter di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan bersama para peneliti dari  Universitas Jiao Tong Shanghai dan Rumah Sakit Ruijin di Shanghai.

Temuan ini sejalan dengan pengamatan sebelumnya yang mengatakan pria yang sebelumnya telah memiliki masalah kesehatan lebih rentan terhadap virus.

Tetapi penelitian terbaru didasarkan pada ukuran sampel yang lebih besar.

Baca juga: Seberapa Menular Virus Corona Wuhan Sebelum Gejalanya Tampak?

Pasien yang diteliti sebanyak 99 pasien, terdiri atas 67 pria dan 32 wanita. Mereka dirawat di Rumah Sakit Wuhan pada 1 hingga 20 Januari 2020.

Ditemukan bahwa hampir setengah dari mereka terinfeksi dalam kelompok, meskipun Otoritas Kesehatan China hanya mengonfirmasi bahwa kasus-kasus sedang ditularkan antara manusia pada 21 Januari.

Dalam penelitian itu juga disebutkan pada kasus Mers-CoV dan Sars-CoV juga ditemukan lebih banyak menginfeksi laki-laki daripada perempuan.

Perempuan kurang rentan

Penelitian tersebut juga menyebutkan, berkurangnya kerentanan perempuan terhadap infeksi virus dapat dikaitkan dengan perlindungan dari kromosom X dan hormon seks, yang memainkan peran penting dalam kekebalan bawaan dan adaptif. 

Penelitian itu juga memperingatkan bahwa identifikasi dini dan perawatan penyakit seperti pneumonia itu penting.

Hal itu karena banyak pasien yang menderita komplikasi dan kegagalan organ.

Para peneliti mengatakan, setengah dari pasien juga memiliki penyakit kronis lainnya seperti masalah jantung atau diabetes.

Baca juga: Jaga Kebersihan Tangan, Langkah Sederhana Terhindar dari Virus Corona

Rekomendasi

Berdasarkan temuan ini, para peneliti mengatakan diagnosis dini dan pengobatan virus corona sangat penting.

Mereka mengatakan, butuh lebih banyak kasus untuk dipelajari agar dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang penyakit ini.

Sebelumnya, South China Morning Post melaporkan bahwa banyak pasien dengan flu dan gangguan pernapasan telah ditolak oleh rumah sakit di Wuhan karena kekurangan tempat tidur.

Baca juga: Inggris Umumkan Kasus Pertama Virus Corona, 2 Orang Terinfeksi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi