Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus corona yang telah membunuh ratusan orang di China tersebut.

Diketahui virus corona jenis baru atau yang dikenal dengan Novel coronavirus tersebut masih satu keluarga dengan SARS-CoV dan MERS-CoV, yakni dua penyakit yang menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan seperti pneumonia.

Meski sedang mewabah di 21 negara di dunia, informasi seputar virus corona wajib diketahui secara luas.

Sebab, tidak hanya menimbulkan gejala batuk dan demam, penyakit ini mudah menular antar-manusia dan dalam beberapa kasus mengakibatkan seseorang meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Saat Ratusan Pasien Virus Corona di Sejumlah Negara Telah Sembuh...

Berikut 6 hal yang perlu diketahui tentang virus corona.

1. Apa itu coronavirus?

Dilansir dari Aljazeera, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Adapun gejalanya menyerupai flu biasa. Namun, dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan dalam, seperti pneumonia dan bronkitis.

Virus ini umum ditemukan pada hewan di seluruh dunia, tetapi hanya segelintir saja yang diketahui berpengaruh terhadap manusia.

Adapun sangat jarang virus corona dapat bervolusi dan menyebar dari hewan ke manusia.

2. Asal virus corona jenis baru

Sejak adanya kasus pertama kali seseorang terinfeksi virus setelah mengunjungi pasar makanan laut Huanan pada 7 Januari 2020, para pejabat hanya dapat mengungkapkan bahwa virus itu kemungkinan berasal dari hewan ke manusia.

Namun, dalam sebuah studi baru, para peneliti membandingkan urutan genetik 2019-nCoV dengan yang virus lain.

Hasilnya, mereka menemukan, virus yang paling terkait adalah dua coronavirus yang berasal dari kelelawar; kedua coronavirus tersebut berbagi 88 persen dari urutan genetiknya dengan 2019-nCoV.

Berdasarkan hasil ini, 2019-nCoV kemungkinan berasal dari keleawar.

Tetapi, tidak ada kelelawar yang dijual di pasar makanan laut Huanan, yang menunjukkan bahwa hewan lain yang belum diidentifikasi menularkan sesuatu ke manusia.

Di sisi lain, pada studi sebelumnya mengusulkan ular diduga sebagai asal virus 2019-nCoV.

Namun, beberapa ahli mengkritik penelitian ini tidak jelas apakah virus corona dapat menginfeksi ular atau tidak.

Baca juga: Kasus Virus Corona di China Lampaui Wabah SARS 2002-2003 Silam

3. Bisakah virus menyebar antar-manusia?

Berdasarkan laporan dari CDC, virus 2019-nCoV dapat menyebar dari orang ke orang di beberapa bagian di China dan berbagai negara lain.

Pihak CDC juga telah mengidentifikasi kasus penyebaran virus antar-manusia pertama kali di AS pada 30 Januari 2020.

Selain itu, CDC menjelaskan ada sejumlah tindakan atau hal yang paling umum yang dapat menyebarkan virus corona antar-manusia, yakni:

  • Udara (dari partikel virus dari batuk atau bersin);
  • kontak secara langsung (menyentuh atau berjabat tangan);
  • menyentuh benda atau partikel virus yang berada pada permukaan suatu benda (menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan);
  • pada kasus yang jarang, penularan dapat melalui kontaminasi tinja

4. Gejala dari coronavirus baru dan cara mengobatinya?

CDC mengungkapkan, gejala dari coronavirus baru antara lain, demam, batuk dan kesulitan bernapas.

Diperkirakan gejala dapat muncul segera setelah dua hari atau selama 14 hari setelah paparan.

Sementara itu, studi lain yang diterbitkan pada 29 Januari memperkirakan, rata-rata orang yang menunjukkan gejala sekitar lima hari setelah terinfeksi.

Menurut pihak CDC, tidak ada perawatan khusus untuk infeksi coronavirus dan kebanyakan orang akan sembuh sendiri.

Jadi pengobatan melibatkan tindakan peristirahatan dan pengobatan untuk meredakan gejala.

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus corona jenis baru.

Tetapi para peneliti di Institut Kesehatan Nasional AS mengonfirmasi, mereka berada dalam tahap awal pengembangan vaksin tersebut.

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

5. Apa yang tengah dilakukan untuk menghentikan penyebaran coronavirus?

Diwartakan New York Times, Pemerintah China menempatkan Kota Wuhan dan kota terdekat lainnnya berada pada status diisolasi atau dikarantina.

Artinya, orang tidak diizinkan masuk atau keluar dari daerah tersebut.

Sementara itu, Pemerintah Taiwan dan Hong Kong mengatakan, mereka tidak akan mengizinkan turis yang berasal dari Wuhan.

Bandara-bandara besar di AS juga sedang melakukan pemutaran untuk mencoba memeriksa gejala-gejala virus.

Selain itu, CDC juga merekomendasikan agar Amerika menghindari semua perjalanan (yang tidak urgent) ke China.

6. Cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus

Kemudian, cara terbaik untuk mencegah infeksi 2019-nCoV adalah menghindari orang yang terinfeksi virus.

Secara umum, CDC merekomendasikan hal-hal berikut untuk mencegah penyebaran virus corona, yakni:

  • Cuci tangan Anda sering dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang tidak dicuci
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang sakit
  • Tinggal di rumah saja, saat Anda sakit dan lakukan pembersihan pada benda yang sering disentuh

Apabila Anda berpergian ke China, Anda harus menghindari kontak dengan orang sakit, menghindari hewan mati atau hidup, pasar hewan atau produk yang berasal dari hewan, seperti daging mentah.

Diketahui, orang-orang yang berpergian ke China dan mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas dalam dua minggu berikutnya harus segera mencari perawatan medis.

Baca juga: Saat Wuhan seperti Kota Mati akibat Virus Corona...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi