Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutradara Parasite Bong Joon-ho: Korea Tampak Glamor tetapi Kaum Mudanya Putus Asa

Baca di App
Lihat Foto
ELIA BIANCHI
epa07768196 Korean director Bong Joon-ho at the Locarno Film Festival 2019, Switzerland, 11 August 2019. The Festival del film Locarno runs from 07 to 17 August. EPA-EFE/ELIA BIANCHI
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sutradara asal Korea Selatan Bong Joon-ho dinilai sukses besar saat film Parasite arahannya menjadi box office dan mendapatkan banyak penghargaan.

Di antaranya Cannes Film Festival, Golden Globes dan SAG Awards.

Pesan film itu yang dianggap menunjukkan perbedaan kelas antara kaya dan miskin dinilai menunjukkan realitas di banyak negara, tidak hanya di Korea Selatan.

Bong Joon-ho sebelumnya tinggal di Hollywood dan kembali ke Korea Selatan untuk menggarap film Parasite.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ada banyak kekhasan lokal di Parasite, seperti hidangan mie instan kemasan yang dicampur dengan steak sirloin (yang tentu saja, telah menjadi tren kehidupan nyata),” kata Bong seperti dikutip dari Guardian, Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Ada Bocoran soal Miniseri Parasite dari Sutradara Bong Joon Ho

Tentang Parasite

Parasite adalah kisah yang penuh kejutan. Cukup untuk mengatakan, pengaturan kontras dua keluarga Seoul yang berlawanan secara kelas sosial.

Keluarga Kim (dipimpin oleh aktor utama reguler Bong, Song Kang-ho) tinggal di gubuk semi-basement di gang yang berfungsi ganda sebagai toilet umum.

Sedangkan keluarga Park hidup di komplek mewah di Seoul.

Hal-hal dimulai ketika putranya, Kim Ki-woo, menjadi guru bahasa Inggris untuk putri remaja Park.

Merasakan ada peluang, keluarga Kim mulai mengganti staf rumah tangga Park satu per satu, dan pura-pura tidak saling kenal.

Tapi, tentu saja, rencana itu tidak berjalan sempurna.

“Korea, di permukaan, tampak seperti negara yang sangat kaya dan glamor, dengan K-pop, internet berkecepatan tinggi dan teknologi IT. Tetapi gap antara kaya dan miskin melebar. Generasi yang lebih muda, khususnya, merasa sangat putus asa,” kata Bong.

Menurut Bong, masih ada orang-orang gelandangan yang tidur di sekitar stasiun pusat Seoul.

Baca juga: Sutradara Parasite, Bong Joon Ho Tak Tertarik Garap Film Marvel

Tak sesederhana antara kaya dan miskin

Bong menyebut, Parasite bukan kisah sederhana antara kaya dan miskin. Tidak ada yang benar-benar tidak bersalah atau bersalah. Dia menggambarkan film itu "netral".

Dia menunjukkan bahwa Mr Park, memperoleh kekayaannya melalui kerja keras yang jujur.

"Dia menjadi kaya dengan tidak melakukan hal-hal buruk. Namun, pada saat yang sama, Park berulang kali mengekspresikan penghinaan mereka untuk kelas bawah, bahkan mengeluh bahwa baunya berbeda,” tutur dia.

Tetapi keluarga Kim yang juga pekerja keras, meskipun untuk tujuan yang lebih licik, mereka sangat bersatu.

“Bukannya mereka punya kekurangan atau malas. Hanya saja mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak,” ungkap dia.

Dia merujuk kondisi tentang bagaimana lulusan perguruan tinggi di Korsel melamar pekerjaan sebagai penjaga keamanan.

Hal itu karena jumlah lowongan tidak sebanding dengan jumlah pelamar.

Baca juga: Parasite Boyong 6 Nominasi Oscar, Bong Joon-ho Sebut Bahasa Bukan Jadi Penghalang Kesuksesan

Saling menghormati

Dalam pengertian itu, Parasit dapat dianggap kurang sebagai kritik terhadap sistem kelas daripada interogasi "netral" dari seluruh sistem kapitalis.

"Orang harus saling menghormati satu sama lain," kata Bong.

"Dan film ini membahas situasi di mana rasa hormat minimal yang seharusnya Anda miliki terhadap manusia lain sepenuhnya dihancurkan dan diabaikan," lanjut dia.

Bong menyebut, banyak orang mengatakan film itu adalah kisah universal karena menggambarkan tentang kesenjangan antara kaya dan miskin.

Tapi dia tidak berpikir seluruhnya betul seperti itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi