Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tenggelamnya Kapal Feri MV Rabaul Queen

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Kapal tenggelam.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari ini 8 tahun lalu, kapal feri MV Rabaul Queen tenggelam di Papua Nugini pada 2 Februari 2012.

Sebanyak 246 penumpang berhasil diselamatkan, sementara ratusan orang dinyatakan hilang.

Kapal tersebut mengangkut penumpang dari Kota Kimbe di Pulau New Britania ke Pulau Lae.

Mereka berhasil diangkat dari sejumlah sekoci darurat kapal setelah terombang-ambing selama 12 jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harian Kompas, 3 Februari 2012 memberitakan, kecelakaan terjadi sekitar 16 kilometer lepas pantai Finschhafen di Laut Pasifik Selatan, pantai utara Papua Niugini.

Menurut perusahaan pemilik kapal, Rabaul Shipping mengatakan, kapal itu tenggelam dengan cepat.

Tak hanya itu, kecelakaan juga terjadi tanpa didahului peringatan atau permintaan pertolongan darurat awak kapal.

Kepada petugas, korban mengatakan bahwa kapal tersebut dihantam ombak besar sebelum terguling dan tenggelam.

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dinyatakan Alami Kecelakaan, 239 Penumpang Tewas

Sementara Otoritas Keamanan Maritim Papua Nugini Rony Naigu menuturkan, kapal itu dihantam badai besar tiga kali.

Saat petugas datang ke lokasi kejadian, banyak penumpang yang menempel di puing-puing kapal.

Para korban yang selamat dibawa ke rumah sakit terdekat, melalui udara, untuk menjalani perawatan.

Kebanyakan dari mereka mengalami cedera, namun tidak satu pun yang dilaporkan terluka fatal.

Diketahui sejumlah korban merupakan para siswa dan orang tuanya yang sedang bepergian ke sekolah baru.

"Apa yang saya pahami dari media lokal adalah bahwa banyak siswa dan orang tua mereka bepergian ke sekolah-sekolah yang baru dibuka kembali," kata Koordinator Tim Penyelamat Nurur Rahman, dikutip dari CNN (2/2/2012).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Amerika Pertama dari Kulit Hitam

Perusahaan juga menyebutkan bahwa pihaknya telah memberitahu Otoritas Keselamatan Maritim Australia setelah feri itu hilang dari sistem satelit.

Insiden besar ini tak kurang mengundang komentar dan keprihatinan dari negara tetangga, Australia.

PM Australia Julia Gillard mengatakan, insiden tersebut merupakan tragedi besar.

Bahkan, pemerintah Negeri Kanguru itu mengirim bantuan sejumlah helikopter dan pesawat terbang untuk ikut dalam proses pencarian korban selamat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi