Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Selesai Virus Corona, Flu Burung Kembali Merebak di China...

Baca di App
Lihat Foto
SI CHUAN
epa03651350 A chicken gets a shot of H5N1 bird flu vaccine at a chicken farm in Chongqing, Yongchuan district of southwest China, 05 April 2013. China has reported 16 human cases of the new H7N9 bird flu virus, including six deaths. EPA/SI CHUAN CHINA OUT
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Belum selesai masalah merebaknya virus corona di Wuhan, saat ini di China dikabarkan telah melaporkan adanya wabah flu burung atau H5N1.

Temuan tersebut berlokasi di Provinsi Hunan, perbatasan selatan Provinsi Hubei, yang merupakan provinsi pusat penyebaran virus corona.

Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina pada hari Sabtu sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Minggu (2/2/2020) menyebutkan wabah terjadi di sebuah peternakan di distrik Shuangqing di kota Shaoyang.

Jarak antara kota Shaoyang di provinsi Hunan dengan kota Wuhan di provinsi Hubei sekitar 556 kilometer. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Peternakan memiliki 7.850 ayam, dan 4.500 ayam telah mati karena penularan. Pemerintah setempat telah memusnahkan 17.828 unggas setelah wabah,” menurut pernyataan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina seperti dilansir dari SCMP. 

Meskipun demikian, sampai sejauh ini tidak ada kasus virus H5N1 Hunan yang dilaporkan terjadi pada manusia.

Baca juga: Pernah Hadapi Flu Burung, Ini Kesiapsiagaan untuk Hadapi Virus Corona

Penularan flu burung dari orang ke orang

Virus flu burung H5N1 sendiri merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan parah pada burung dan dapat menular ke manusia.

Virus ini pertama kali terdeteksi pada tahun 1996 pada angsa yang ada di China dan sangat mematikan bagi unggas.

Masih mengutip dari SCMP, WHO menyebutkan meskipun ada kemungkinan penularan flu burung dari orang ke orang, namun hal itu dinilai masih cukup sulit.

Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, sebagian besar, infeksi manusia dengan flu burung terjadi setelah kontak yang lama dan dekat dengan unggas yang terinfeksi.

Namun, dibandingkan Sars yang tingkat kematiannya 10 persen maupun coronavirus yang sejauh ini tingkat kematiannya sekitar 2 persen, flu burung memiliki tingkat kematian lebih besar.

Tingkat kematian kasus flu burung yakni 50 persen apabila tertular ke manusia jika melihat kasus yang ada selama 15 tahun terakhir.

Baca juga: Merebak di 13 Negara, Berikut Cara Pencegahan Virus Corona Versi WHO

Korban flu burung

Dari 2003 hingga 2019, WHO melaporkan total 861 kasus H5N1 pada manusia yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, di antaranya 455 telah meninggal.

Di Cina, 53 kasus infeksi flu burung pada manusia telah dilaporkan dalam 16 tahun terakhir, dengan 31 meninggal dunia.

Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari selusin negara telah mengevakuasi warganya dari Wuhan di provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah virus corona. 

Pada hari Kamis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah coronavirus sebagai darurat kesehatan masyarakat global.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi