Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bagaimana Media Sosial Mengantisipasi Hoaks Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi facebook.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona baru atau 2019-nCoV yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Hubei, China telah dinyatakan WHO sebagai darurat kesehatan global.

Kasus terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona lebih besar dibandingkan wabah SARS pada 2003 lalu.

Seiring dengan merebaknya virus corona, tak jarang diikuti berbagai pemberitaan, yang bahkan berita tidak benar atau hoaks.

Adanya media sosial membuat informasi tersebar dengan begitu cepat.

Pengelola jejaring media sosial pun mengambil langkah-langkah guna mengatasi informasi palsu mengenai virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di media sosial Facebook, Twitter, dan Tiktok, banyaknya unggahan yang berisi informasi hoaks tentang penyebaran dan obat yang diduga untuk infeksi virus corona dilaporkan meningkat.

Lantas, apa yang dilakukan para pengelola jejaring media sosial?

Baca juga: [HOAKS] 5 Pasien Terduga Virus Corona di RS Kariadi, 1 Meninggal

Facebook

Diberitakan BBC, Facebook akan membatasi penyebaran informasi palsu tentang virus corona dengan menghapus klaim palsu atau teori konspirasi.

Facebook akan menggunakan pemeriksa fakta yang ada untuk meninjau dan mengekspos informasi tak benar.

Selain itu, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini akan memberi tahu individu yang telah membagikan atau mencoba menyebarluaskan informasi yang telah ditandai sebagai kabar palsu.

Fokus yang dilakukan oleh Facebook yakni pada klaim yang dirancang untuk mencegah penyebaran, termasuk unggahan tentang informasi penyembuhan palsu.

Seperti, terdapat salah satu unggahan dari Filipina yang menyarankan pengguna Facebook untuk menjaga kelembaban tenggerokan dan menghindari makanan pedas agar tidak terinfeksi virus corona.

Postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 16.000 kali dan mendapatkan lebih dari 400 komentar.

Baca juga: Kabar yang Menyebut Adanya Pasien Virus Corona di RSUD dr Iskak Tulungagung Hoaks

Instagram, Whatsapp, Twitter

Sementara, Instagram yang juga dikelola oleh Facebook melakukan pemblokiran hashtag tertentu yang dikaitkan dengan virus.

Sedangkan, aplikasi perpesanan yang juga milik Facebook, WhatsApp mengalami kesulitan dalam memerangi berita palsu.

Tahun lalu, WhatsApp telah melakukan langkah-langkah mencegah penggunanya meneruskan pesan lebih dari lima orang atau grup.

Dalam empat minggu terakhit, telah ada lebih dari 15 juta twit tentang virus corona.

Twitter kemudian akan menyarankan penggunanya saat mencari informasi seputar virus corona, dengan mendorong mereka menggunakan situs resmi seperti WHO.

Saat pengguna Twitter mencari hal seputar coronavirus, maka akan muncul judul utama dengan kalimat "ketahui fakta" atau "know the facts".

TikTok

Pengelola media sosial TikTok telah menambahkan tautan ke situs web WHO dan pengingat bagi pengguna untuk melaporkan informasi yang dinilai berbahaya.

Namun, untuk melihat informasi tambahan, pengguna melakukan pencarian pertama untuk #coronavirus dan klik untuk memperluas informasi.

Baca juga: Virus Corona, Filipina Laporkan Korban Meninggal Pertama di Luar China

Youtube

Situs video streaming milik Google ini telah berinvestasi untuk memastikan informasi akurat yang paling sering muncul dalam pencarian.

Youtube menghapus video yang mengandung kebencian, pelecahan, dan pesan yang memicu kekerasan atau penipuan, yang semuanya melanggar pedoman.

Terkait pencarian coronavirus, Youtube mengatakan akan menunjukkan pratinjau artikel berita berbasis teks bersama dengan peringatan bahwa cerita yang berkembang bisa berubah dengan cepat.

Reddit

Reddit merupakan platform yang terdiri dari kelompok diskusi berbasis komunitas.

Pengguna dapat memilih komentar dan tautan yang diunggah oleh pengguna lain.

Reddit mengatakan, desain ini memberikan perlindungan platform dari informasi palsu.

Namun, platform ini telah meletakkan spanduk di bagian atas halaman berandanya yang mengarahkan pengguna ke utas yang membahas pertanyaan tentang coronavirus.

Hal ini menandakan bahwa pengguna diberi peringatan tentang jenis konten di situs saat mereka masuk.

Reddit juga "mengkarantina" salah satu komunitas penggunanya lantaran sebagian besar informasi yang salah dan menyesatkan diunggah di dalamnya.

Baca juga: China Laporkan Kasus Flu Burung di Provinsi Hunan, 556 Km dari Wuhan

Snapchat

Snapchat mengatakan bahwa struktur platformnya melindungi dari penyebaran informasi palsu.

Unggahan di platform ini akan menghilang setelah 24 jam, mencegah agar tidak dibagikan berulang kali atau menjadi viral.

Situs ini tidak memiliki feed berita publik yang dapat diunggah siapapun.

Namun, tidak berarti setiap orang tidak dapat berbagi informasi palsu dengan kontak mereka di Snapchat.

Hanya saja, unggahan-unggahan tersebut kemungkinan hanya akan dilihat oleh sejumlah kecil orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi