Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Virus Corona di AS Membaik setelah Diberi Obat Ini...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREAS PROTT
Ilustrasi 3D virus corona
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penggunaan obat produksi Gilead Science untuk pasien virus Corona dilaporkan telah dilakukan di Amerika Serikat.

Menurut keterangan dokter, pasien tersebut terlihat membaik dalam satu hari dan tidak memperlihatkan adanya efek samping.

Diketahui pasien pertama AS yang diberikan obat dari Gilead adalah seorang pria berusia 35 tahun yang positif terinfeksi virus corona dan telah dirawat di ruang isolasi di Medical Center Everett, Washington.

"Setahu saya ini adalah kasus pertama yang dilaporkan di dunia, ketika obat ini diterapakan kepada manusia untuk memerangi virus corona," kata Kepala Petugas Medis Jay Cook, dikutip dari SCMP (2/1/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pada saat itu, kami merasakan manfaat penggunaan obat ini melebihi potensi risikonya dan kami telah memperoleh persetujuan," sambung Cook.

Baca juga: Virus Corona, Filipina Laporkan Korban Meninggal Pertama di Luar China

Masih Diuji

Hasil ini mendorong dokter untuk melakukan pengujian lebih lanjut terhadap obat tersebut.

Kendati demikian, praktik ini belum disetujui secara global dan belum terbukti aman atau efektif dalam penanganan virus corona.

Gilead Science merupakan perusahaan produksi obat untuk memerangi hepatitis C dan HIV.

Pihak Gilead Science mengatakan, saat ini bekerja sama dengan otoritas kesehatan global untuk menangani wabah virus corona.

Mereka juga tengah mempercepat pengujian di laboratorium untuk obat antivirus corona. Hingga Minggu (2/2/2020), virus corona telah menginfeksi hampir 15.000 orang.

Sementara itu, Direktur Penyakit Menular dan Profesor Pediatri Vanderbilt University School of Medicine Mark Denison mengatakan, riset praklinis antivirus dan senyawa NHC mampu menunjukkan kemampuan untuk melawan virus Corona dalam tubuh kelelawar, manusia, dan hewan yang terinveksi.

Baca juga: 245 WNI dari Wuhan Tiba di Indonesia, Ini Tahapan Evakuasi sampai Isolasi

Menggangu virus bermutasi

Bersama rekannya, Denison menemukan senyawa untuk menghalangi replikasi virus dengan mengganggu kemampuan mereka dalam bermutasi.

Menurut Denison, riset yang mereka lakukan menjanjikan terapi untuk infeksi yang disebabkan oleh SARS, virus hepatitis tikus dan virus kelelawar.

Ia meyakini bahwa senyawa itu juga akan efektif jika digunakan dalam penanganan virus corona.

Seperti diketahui, virus corona sejauh ini telah menginfeksi 14.562 orang dan membuat 305 orang meninggal dunia.

Tecatat sudah ada 25 negara yang mengkonfirmasi adanya kasus virus Corona.

Filipina bahkan telah mengumumkan satu pasien virus corona di negaranya telah meninggal, sekaligus menjadi kasus virus corona pertama di luar China yang meninggal dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi