Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Merebak di Hunan, Tak Jauh dari Epicentrum Virus Corona di Wuhan

Baca di App
Lihat Foto
STR / AFP
Dalam foto ini terlihat seorang petugas dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan di Changsa, Provinsi Hunan, China, tengah memeriksa seekor ayam dalam rangka mencegah penyebaran flu burung.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Belum selesai wabah virus corona, China dipusingkan dengan munculnya flu burung.

Wabah flu burung muncul di provinsi Hunan, yang terletak di perbatasan selatan provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona.

Jarak antara provinsi Hunan dan kota Wuhan di Hubei sekitar 500 kilometer.

Jika ditempuh dengan kendaraan roda empat memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu burung diketahui jauh lebih mematikan daripada Sars atau virus corona. Namun hingga saat ini belum dilaporkan kasus flu burung pada manusia.

Dilansir dari South China Morning Post, Minggu (2/2/2020), China melaporkan temuan wabah flu burung H5N1 di provinsi Hunan.

Baca juga: Belum Selesai Virus Corona, Flu Burung Kembali Merebak di China...

4.500 ayam mati

Provinsi Hunan terletak di perbatasan selatan provinsi Hubei, pusat virus corona yang sebulan terakhir menyebar dengan cepat.

"Wabah terjadi di sebuah peternakan di distrik Shuangqing di kota Shaoyang. Peternakan memiliki 7.850 ayam, dan 4.500 ayam telah mati karena penularan," menurut pernyataan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina pada hari Sabtu.

Sebagai antisipasi, pemerintah setempat telah memusnahkan 17.828 unggas setelah munculnya laporan wabah tersebut.

Wabah H5N1 Hunan terjadi ketika pihak berwenang Cina terus berjuang untuk menahan penyebaran virus corona.

Baca juga: Virus Corona, Filipina Laporkan Korban Meninggal Pertama di Luar China

Korban meninggal virus corona 305 orang

Hingga hari Minggu (2/2/2020), korban virus corona mencapai 305 pasien meninggal.

Sedangkan 14.568 kasus infeksi dilaporkan di seluruh dunia.

Terbaru adalah adanya laporan korban meninggal di luar China untuk pertama kalinya.

Korban di luar China itu berada di Filipina.

Korban meninggal adalah lelaki berkebangsaan China berusia 44 tahun yang meninggal 1 Februari 2020.

Ia merupakan orang yang mendampingi seorang perempuan China (38) yang tiba di Filipina dari Wuhan pada 21 Januari usai bepergian melalui Hong Kong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi