JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof Dr Maksum Mahfoedz mengatakan, berpulangnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, merupakan kehilangan besar.
Tak hanya bagi warga NU, tetapi juga masyarakat Indonesia.
Gus Sholah meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2/2020) pukul 20.55 WIB.
"Tentu kita semua, warga NU, dan masyarakat luas merasakan kehilangan besar atas berpulangnya Almarhum Gus Sholah, terutama mengingat daya kritik Beliau," kata Maksum, saat dihubungi Kompas.com, Minggu malam.
Menurut Maksum, Salahuddin Wahid tak hanya dikenal sebagai bagian dari keluarga pendiri NU, tetapi juga merupakan sosok yang kritis dan seorang penulis yang produktif.
"Kritik itu sering muncul baik dalam urusannya dengan keberadaan NU maupun dalam urusan kebangsaan," kenang Maksum.
Baca juga: Meninggal Dunia karena Sakit, Ini Profil dan Perjalanan Gus Sholah...
Maksum pun mengungkapkan salah satu yang paling dikenangnya dari sosok Gus Sholah.
"Satu hal yang sangat teringat adalah polemik yang Beliau lontarkan dalam tulisan yang mendukung gerakan kami dalam mengusulkan agar institusi perpajakan menjadi sebuah institusi yang independen, langsung di bawah Presiden, bukan bagian dari Kementerian Keuangan," kata dia.
Menurut Maksum, wacana ini kemudian menguat dan tengah dikaji.
"Kita tunggu saja partisipasi dan kontribusi Gus Sholah ini akan membuahkan keputusan politik yang spektakuler dalam perjalananan berbangsa RI," ujar Maksum.
Gus Sholah, kelahiran Jombang, 11 September 1942, meninggal dunia pada usia 77 tahun.
Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan usai bedah jantung yang dialaminya.
Gus Sholah meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Selama ini, ia dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Putra Salahuddin Wahid, Ipang Wahid, mengatakan, kondisi ayahnya dalam keadaan kritis, Minggu petang.
"Jumat kemarin Bapak drop banget," ujar Ipang Wahid kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Baca juga: Gus Sholah Meninggal Dunia
Menurut Ipang, dua minggu lalu, Gus Sholah mengeluh adanya ritme jantung yang tak beraturan.
Keluhan tersebut membuat Gus Sholah sempat dilakukan ablasi. Ablasi merupakan semacam kateter untuk mengisolir elektromagnetik liar di jantungnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi pasti mengenai waktu dan lokasi pemakaman adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.