Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewabah di Puluhan Negara, Ini Mitos dan Fakta soal Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus Corona
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Korban jiwa akibat virus corona jenis baru atau Novel coronavirus (2019-nCoV) tercatat sebanyak 426 orang hingga Selasa (4/2/2020).

Dari angka tersebut, 425 di antaranya merupakan warga China dan satu orang merupakan warga Filipina.

Adapun penyebaran virus corona mengalami peningkatan jumlah kasus yang begitu cepat, bahkan per hari ini sudah lebih dari 20.000 kasus orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia.

Kendati demikian, muncul sejumlah informasi terkait mitos atau fakta dari virus corona jenis baru ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi-informasi yang beredar di media sosial, seperti virus corona yang dapat menyebar melalui buah impor, minum alkohol dapat menyembuhkan infeksi virus corona, daya tahan tubuh yang baik dapat menangkal virus corona, dan lainnya.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Lantas, apa saja informasi yang benar dan salah terkait penularan dan penyebaran virus corona?

Atas masifnya informasi yang berseliweran di media sosial, Dekan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan mengenai perbedaan informasi mitos dan fakta terkait virus corona.

"Mitos yang beredar berbagai macam, terutama seputar asal virus, gejala klinis virus, dan cara mengatasi atau mengobati virus," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Ia mengungkapkan, FKUI berperan sebagai institusi pendidikan kedokteran ternama di Indonesia dalam dua tahun ini gencar melakukan gerakan antihoaks kesehatan.

Dalam peran tersebut, FKUI telah mendata ada sebanyak 10 mitos dan 10 fakta terkait virus corona jenis baru yang tersebar di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.

Baca juga: Update Virus Corona: 426 Orang Meninggal, Lebih 20.000 Kasus di 27 Negara

Berikut rinciannya:

MITOS

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Tak hanya itu, Ari juga menyampaikan beberapa informasi fakta terkait virus corona 2019-nCoV yang sempat beredar di media sosial.

FAKTA

  • Virus corona menular antar-manusia, tetapi penularan melalui kontak langsung (melalui droplet atau melalui batuk dan bersin).
  • Daya tahan tubuh yang baik bisa mencegah kita dari virus corona.
  • Dengan menggunakan alat pelindung diri yang baik, tim medis terhindar dari penularan infeksi.
  • Masa inkubasi 14 hari, jadi bisa saja gejala klinik virus muncul kemudian walau lolos thermal scanner.
  • Gejala awal tidak spesifik.
  • Pasien yang terinfeksi virus corona bisa sembuh.
  • Virus corona dapat menular antar-manusia.
  • Infeksi vius corona bisa mengenai semua umur.
  • Pada udara terbuka, virus dapat mati dengan alkohol.
  • Tidak semua pasien dengan infeksi ini mengalami gagal napas dan meninggal.

Sementara itu, Ari menjelaskan, apabila masyarakat ingin mengetahui informasi-informasi kesehatan terkini dapat mengecek melalui aplikasi Android "Apa Kata Dokter".

"Aplikasi ini berisi informasi terkini di mana saya menjadi narasumber untuk pemberitaan tersebut atau tulisan yang saya buat di blog," katanya lagi.

Baca juga: Otoritas Kesehatan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Sentuhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi