Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Uji Coba Remdesivir untuk Atasi Virus Corona, Bagaimana Kerja Obat Ini?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah China mulai menguji coba obat remdesivir untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona.

Uji coba itu dilakukan setelah seorang pasien di AS membaik setelah diberi obat remdesivir tersebut.

Rencananya, 761 pasien yang terdiri atas 308 pasien dengan gejala ringan dan 453 pasien dengan kondisi serius akan terlibat dalam uji coba tersebut.

Bagaimana sebenarnya kinerja obat remdesivir tersebut?

Pemberitaan New York Times, Kamis (6/2/2020), menyebutkan, remdesivir merupakan produk obat yang dibuat oleh Gilead, perusahaan farmasi besar di Amerika Serikat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remdesivir merupakan 'nucleotide analogue produg' yang dikembangkan untuk menangani wabah Ebola.

Obat ini sebelumnya telah diujikan terhadap tikus dan kelelawar yang terinfeksi virus corona (termasuk SARS dan MERS).

Baca juga: Saat China Mulai Kembangkan Remdesivir, Obat Antivirus Corona...

Hasilnya, obat remdesivir yang dikombinasikan dengan senyawa NHC dapat melawan virus tersebut.

Direktur Penyakit Menular dan Profesor Pediatri di Vanderbilt University School of Medicine, mengatakan, remdesivir dan NHC tampaknya mampu menghalangi replikasi virus dengan mengganggu kemampuan mereka dalam melakakukan mutasi genetik.

Melansir SCMP, Minggu (2/2/2020), obat itu dinilai akan efektif jika diterapkan terhadap pasien virus corona sebagai terapi ganda untuk mencegah dan mengobati penyakit.

Uji coba juga pernah dilakukan terhadap pasien penderita Ebola, seperti dimuat dalam artikel berjudul "A Randomized, Contolled Trial of Ebola Virus Disease Therapiutitcs" yang terbit dalam The New England Journal of Medicine, 12 Desember 2019.

Artikel itu menyebutkan, uji coba dilakukan terhadap 681 pasien dengan kategori penyakit yang berbeda dari 20 November 2018 hingga 9 Agustus 2019 di Congo.

Ada empat obat yang digunakan, yaitu amtibodi monoklonal tiga ZMapp, antivirus remdesivir, antibodi MAB114 dan antibodi tiga REGN-EB3.

Titik akhir primer riset ini adalah kematian pada 28 hari.

Baca juga: Virus Corona Merebak, China Ajukan Paten Obat Guna Sembuhkan Pasien

Hasil uji coba tersebut menunjukkan, kelompok pasien yang diberikan obat MAB114 dan REGN-EB3 memiliki presentasi kematian yang lebih rendah dibandingkan ZMapp dan remdesivir.

Kendati tidak bekerja dengan baik dalam virus Ebola, remdesivir tidak menunjukkan efek buruk terhadap pasien.

Sementara itu, pasien virus corona di AS yang diberikan obat ini menunjukkan kondisi klinis yang membaik

Selain itu, niali saturasi oksigen pasien menunjukkan peningkatan menjadi 94 hingga 96 persen saat menghirup udara sekitar.

Kondisi tersebut tampak setelah pasien diberi obat remdesivir selama tujuh hari.

Pasien virus corona itu disebut tidak menunjukkan gejala apa pun selain batuk kering dan rinore.

Baca juga: A-Z Informasi Dasar Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi