KOMPAS.com - Setidaknya 41 orang meninggal dan 84 lainnya terluka setelah dua longsor beruntun menghantam lereng gunung dekat perbatasan Turki dengan Iran.
Longsor pertama terjadi pada Selasa (4/2/2020) yang menghantam sebuah minibus dan kendaraan pembersih salju yang sedang melintas.
Seperti diberitakan CNN, Kamis (6/2/2020), akibat longsor pertama itu, 5 orang meninggal dunia dan delapan lainnya luka-luka.
Sebanyak 300 orang yang tergabung dalam tim penyelamat dikerahkan untuk membantu penanganan longsor tersebut.
Akan tetapi, saat tim berusaha menolong korban longsor pertama pada Rabu (5/2/2020), longsor kedua kembali menghantam daerah tersebut.
Puluhan orang meninggal akibat longsor kedua yang menyapu regu penyelamat yang berasal dari berbagai kalangan itu.
Foto-foto menunjukkan lebih dari 12 orang menggunakan sekop dan tongkat untuk membantu mengeluarkan korban yang berada di bawah timbunan salju.
Operasi penyelamatan pun dihentikan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor ketiga.
Otoritas Bencana Turki (AFAD) memimpin langsung operasi penyelamatan kedua, Kamis (6/2/2020).
Tim penyelamat yang dibantu oleh anjing pelacak melakukan pencarian terhadap korban longsoran salju kedua.
Melansir BBC, Gubernur Van Mehmet Emin Bilmez mengatakan, polisi, pemadam kebakaran, dan tim penyelamat termasuk di antara korban meninggal.
Para korban meninggal langsung dikirim ke kota asal mereka untuk dimakamkan.
Melalui akun Twitter-nya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bela sungkawa kepada para korban.
Ia pun berjanji akan memperkuat negara dalam hal kesiapsiagaan bencana dan segera menangani korban.
Erdogan juga mengajak rakyat Turki untuk tetap bersatu dan menjunjung solidaritas setelah serangkaian bencana melanda Turki pada awal 2020.
Belum lama ini, Turki diguncang gempa berkekuatan 6,8 SR di Provinsi Elazig pada 24 Januari 2020.
Akibat gempa ini, 41 orang meninggal dunia dan 1.600 orang lainnya mengalami luka-luka.
Guncangan gempa juga dirasakan oleh sejumlah negara seperti Suriah, Iran, dan Lebanon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.