Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Lapor SPT Sebelum 31 Maret 2020, Terlambat Siap-siap Didenda

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Cara melaporkan SPT Tahunan bagi masyarakat yang memiliki penghasilan yang masuk dalam kriteria kena pajak.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mewajibkan setiap warga negara untuk melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) Pajak Penghasilan untuk tahun pajak 2019.

Diketahui, pelaporan wajib pajak (WP) seseorang dibatasi hingga 31 Maret 2020.

Kemudian, untuk wajib pajak badan harus disampaikan paling lambat empat bulan setelah akhir tahun pajak.

Yang perlu diperhatikan, pemerintah juga menerapkan sanksi bagi pihak yang telat membayar pajak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Soal Penyelundupan Harley dan Brompton di Garuda, Mengapa Orang Malas Bayar Pajak?

Penjelasan DJP

Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Ani Natalia menyampaikan, sanksi denda yang dibebankan kepada pihak yang terlambat membayar pajak antara Rp 100.000 sampai Rp 1 juta.

"Keterlambatan pelaporan SPT Tahunan dikenakan sanksi denda yaitu untuk WP orang pribadi denda sebesar Rp 100.000, dan WP badan denda keterlambatan adalah Rp 1 juta," ujar Ani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Menurutnya, apabila ada kekurangan pajak yang harus dibayar, dikenakan sanksi bunga sebesar 2 persen sebulan dari pajak yang kurang dibayar, maksimal 24 bulan.

Terkait sanksi keterlambatan, Ani mengungkapkan, toleransi keterlambatan tidak diatur dalam UU, kecuali terjadi kondisi force majeur.

"Kondisi force majeur ini misalnya seperti terjadi bencana alam atau kejadian luar biasa lainnya," kata dia.

Adapun pada kondisi itu nantinya akan diatur dalam aturan atau keputusan yang akan dikeluarkan oleh Dirjen Pajak.

Ia juga menambahkan, tidak ada aturan atau kebijakan baru terkait pelaporan SPT tahunan.

Baca juga: Waspadai Email Palsu Mengatasnamakan Ditjen Pajak

Pajak Penghasilan

Sementara itu, Ani menjelaskan, definisi dalam UU Pajak Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai atau konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apa pun.

Meski begitu, PPh memiliki batasan, yaitu penghasilan tidak kena pajak.

Ani mengatakan, penghasilan tidak kena pajak (PTKP) berlaku bagi orang pribadi yang masih lajang dan tidak ada tanggungan.

Kemudian, orang pribadi yang memiliki PTKP sebesar Rp 54 juta setahun atau Rp 4,5 juta sebulan.

Mekanisme pelaporan secara online

Di sisi lain, Anda juga dapat melaporkan SPT Tahunan secara online melalui e-filing.

Berikut tata caranya:

Baca juga: Netflix, Diburu Sri Mulyani, Dirangkul Nadiem Makarim

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi