Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

813 Orang Meninggal dalam Dua Bulan, Jumlah Kematian akibat Virus Corona Lampaui SARS

Baca di App
Lihat Foto
Sky News
Dokter memeriksa kondisi bayi yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Anak Wuhan, China. Bayi itu positif terinfeksi setelah diperiksa 30 jam pasca-dilahirkan, di mana sang ibu juga menderita virus tersebut.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Jumlah kematian akibat virus corona masih terus meningkat. Tercatat ada 811 kasus kematian di China yang disebabkan oleh infeksi virus tersebut hingga Minggu (9/2/2020).

Jumlah kematian tersebut terjadi hanya dalam jangka waktu satu bulan usai virus corona dilaporkan oleh Pemerintah China pada 31 Desember 2019 lalu. 

Melansir New York Times, peningkatan jumlah ini telah melampaui total kematian yang disebabkan oleh epidemi SARS pada tahun 2002 hingga 2003. 

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, hingga kini, tercatat 37.525 kasus infeksi virus corona di seluruh dunia. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara, jumlah orang yang sembuh dari kasus ini juga terus meningkat, yaitu sebanyak 2.689 kasus. 

Baca juga: Imbas Wabah Corona, Hong Kong Airlines PHK 400 Karyawan

Jumlah kematian melebihi SARS

Epidemi SARS, yang juga dimulai dari China, sebelumnya telah menewaskan 774 orang di seluruh dunia.

Dengan bertambahnya kasus kematian di China akibat virus corona, maka jumlah kematian total di seluruh dunia yang disebabkan oleh virus ini sebanyak 813 kematian.

Jumlah ini sudah melebihi jumlah kasus kematian yang diakibatkan oleh virus SARS.

Kasus baru yang tercatat adalah 89 kematian dan 2.656 infeksi dalam 24 jam terakhir. Kebanyakan dari kasus-kasus ini terjadi di Provinsi Hubei, yang disebut sebagai pusat dari wabah ini.

Adapun rincian dari kasus kematian di seluruh dunia adalah sebagai berikut:

Kasus kematian tersebut termasuk seorang warga negara Amerika Serikat yang meninggal akibat virus corona jenis baru ini di Wuhan, China. 

Kasus ini menjadi kasus kematian pertama warga negara  AS yang disebabkan oleh virus corona.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona Capai 803 Orang, Lampaui Wabah SARS

Wabah masih perlu diwaspadai

Jumlah kasus baru yang terkonfirmasi telah mulai stabil di beberapa hari terakhir. Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperingatkan untuk tidak terlalu berlandaskan angka dalam menilai kondisi wabah. 

WHO mengungkapkan bahwa Kota Wuhan dan Provinsi Hubei masih berada di tengah wabah virus corona yang intens. 

"Masih sangat, sangat awal untuk membuat prediksi apapun," kata Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Dr. Michael Ryan sebagaimana dikutip dalam The New York Times.

Menurut Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, upaya-upaya yang dilakukan di Hubei terlihat "membuahkan hasil".

Namun, ia memperingatkan bahwa wabah seperti virus corona tersebut tidak dapat diprediksi.

"Kita harus memahaminya dengan hati-hati karena virus dapat menunjukkan stabilitas dalam beberapa hari dan dapat pula meningkat setelahnya," ungkap Tedros.

Dr. Tedros mengatakan bahwa WHO telah mempersiapkan tim ahli yang akan pergi ke China untuk menyediakan bantuan dalam penanganan wabah ini. 

Baca juga: Ada Notifikasi Khusus Saat Mencari Info Virus Corona di Twitter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi