Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pelaku Penembakan di Thailand Ditembak Mati

Baca di App
Lihat Foto
NARONG SANGNAK
epa08204387 Thai Commando police officers leave after completing their duties at the scene of a mass shooting at the Terminal 21 shopping mall in Nakhon Ratchasima, Thailand, 09 February 2020. According to media reports, at least 21 people were killed, and as many as 40 wounded after a Thai soldier, identified as 32-year-old Jakraphanth Thomma, went on a shooting rampage with a M60 machine gun in the city of Nakhon Ratchasima, also known as Korat. Thomma held an unknown number of people hostage within the Terminal 21 shopping mall for around 15 hours before being shot and killed in a police operation. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pelaku penembakan brutal di Thailand, yang telah menewaskan 21 orang dan melukai 40 lainnya, akhirnya tewas dalam sergapan Pasukan Khusus Hanuman.

Pihak kepolisian menjelaskan, pelaku Jakraphanth Thomma yang merupakan anggota tentara berusia 32 tahun ditembak mati di area "Zona A" basement pusat perbelanjaan Nakhon Ratchasima atau Korat.

Sumber lain menyebut, ia tewas tepat di dekat foodcourt yang ada di area basement itu.

“Polisi telah membunuh pelaku dan menyelamatkan delapan sandera. Beberapa terluka,” kata salah satu sumber keamanan dikutip dari Guardian. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan dimulai sekitar jam 3 sore pada hari Sabtu ketika pelaku melepaskan tembakan di sebuah rumah sebelum pindah ke kamp militer dan kemudian ke mal di Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand.

Proses pengepungan yang dilakukan oleh tim khusus itu berlangsung selama 17 jam sejak Sabtu (8/2/2020) pukul 20.30 waktu setempat. Ketika itu belum diketahui di mana pelaku berada atau bersembunyi.

Baca juga: Tentara Thailand yang Bunuh 20 Orang Ditembak Mati

Petugas pun mengevakuasi ratusan pengunjung yang ketakutan di pusat perbelanjaan yang terdiri dari 7 lantai itu.

Dikutip dari Thethaiger, diketahui jumlah pengunjung mall saat itu cukup banyak, karena Sabtu (8/2/2020) merupakan hari suci keagamaan yang disebut sebagai Makha Bucha Day Buddhist.

Masyarakat pun banyak yang memilih untuk berkunjung ke mall untuk menikmati perayaan khusus yang diadakan di sana.

Pada pukul 23.30, kepolisian mengumumkan bahwa mereka berhasil mengambil alih kendali di lantai dasar, 1, 2, dan 3 pusat perbelanjaan tersebut.

Setelah itu, petugas meminta seluruh media dan masyarakat untuk berhenti menyiarkan secara langsung penyergapan yang tengah berlangsung.

Ini ditujukan agar pelaku tidak mendapatkan informasi apapun tentang gerak penyergapan petugas.

Kemudian Minggu (9/2/2020), sebelum jam 3 dini hari waktu setempat, kembali terdengar serangkaian tembakan dari dalam gedung.

Di waktu bersamaan, 5 ambulans datang untuk membawa korban luka ke rumah sakit terdekat.

Pasukan Hanuman tiba dari Bangkok menggunakan helikopter, sesaat setelah menerima laporan adanya penembakan massal.

Tim ini juga membawa serta ibu dari pelaku dari Provinsi Chaiyaphum, berharap dapat membantu berlangsungnya proses negosiasi.

Sebelumnya, pelaku melakukan penembakan massal pada Sabtu petang di pusat perbelanjaan Korat Terminal 21, Provinsi Racht Rachasima, Thailand utara. 

Baca juga: Lepaskan Tembakan di Kuil dan Pusat Perbelanjaan, Tentara Thailand Ini Bunuh 20 Orang

Penembakan massal itu ia lakukan setelah menembak mati sang komandan dan dua orang lainnya di hari yang sama pada pukul 15.30 waktu setempat, di pangkalan militer Surathampithak.

Di sana, pelaku mencuri senjata senapan serbu HK33, amunisi, dan kendaraan roda 4 Humvee. 

Berdasarkan keterangan dari Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich, pelaku merupakan seorang tentara yang bertugas di Batalion Amunisi ke-22.

Kongcheep Tantrawanit juga mengatakan kepada kantor berita Reuters jika pihaknya belum mengetahui motif pelaku.

“Kami tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Tampaknya dia menjadi gila," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi