Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Detail Kronologi Penembakan Thailand yang Menewaskan 26 Orang

Baca di App
Lihat Foto
RUNGROJ YONGRIT
epa08204492 Thai commandos react at the scene of a mass shooting at the end of a stand off at the Terminal 21 shopping mall in Nakhon Ratchasima, Thailand, 09 February 2020. According to media reports, at least 21 people were killed, and as many as 40 wounded after a Thai soldier, identified as 32-year-old Jakraphanth Thomma, went on a shooting rampage with a M60 machine gun in the city of Nakhon Ratchasima, also known as Korat. Thomma held an unknown number of people hostage within the Terminal 21 shopping mall for around 15 hours before being shot and killed in a police operation. EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang tentara Thailand melakukan penembakan massal yang menewaskan setidaknya 26 orang pada Sabtu (8/2/2020).

Pelaku yang bernama Jakraphanth Thomma (32) itu melakukan aksi brutal di tengah Kota Korat, sebelum ditembak mati pasukan keamanan, Minggu (9/2/2020).

Berikut kronologis peristiwa itu dikutip dari BBC. Semuanya dalam waktu setempat, GMT +7 jam.

8 Februari 2020

15.30 - Kamp Militer Suatham Phitak

Kejadian dimulai dengan pelaku membunuh komandannya, Kolonel Anantharot Krasae (48) dan ibu mertua Anantharot yang berusia 63 tahun, Anong Mitchan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku juga mencuri senapan serbu HK33 dan amunisi, lalu kabur dengan kendaraan jenis Humvee.

18.00 - Pusat perbelanjaan Terminal 21

Pelaku terlihat mulai melakukan penembakan terhadap orang-orang di dalam mall.

Dia juga melakukan postingan di Facebook selama serangan.

Baca juga: Tentara Thailand Ini Sempat Update di Facebook saat Bunuh 17 Orang

19.20 - Lantai empat Terminal 21

Jakraphanth menahan sandera di dalam.

Dia memposting video di Facebook, memperlihatkan menetang senjata, dan mengatakan: "Lelah, saya hampir tidak bisa menggerakkan jari saya."

Orang-orang yang terperangkap di dalam mall bersembunyi di kamar mandi dan di bawah meja.

19.55 - Korban pertama

Wakil juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand Kolonel Krishna Phatthanacharoen mengatakan, lebih dari 10 orang telah tewas.

Sejumlah petugas polisi memeriksa mall, sementara lainnya mencoba dan membantu orang-orang di dalam untuk melarikan diri.

Polisi juga menemui ibu Jakraphanth, dan membawanya untuk mencoba membujuk anaknya untuk menyerah.

21.20 - Korban tewas meningkat

Dilaporkan korban tewas menjadi 16 orang

Baca juga: Lepaskan Tembakan di Kuil dan Pusat Perbelanjaan, Tentara Thailand Ini Bunuh 20 Orang

22.50 - Facebook Jakraphanth dimatikan

Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand mengatakan mereka telah meminta Facebook menutup profil Jakraphanth.

"Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini," tulis Facebook dalam pernyataanya.

23.35 - Keamanan kuasai pusat perbelanjaan

Petugas mengkonfirmasi mereka mengamankan lantai dasar pusat perbelanjaan, serta lantai satu, dua dan tiga.

Para pejabat militer meminta media untuk menghentikan liputan langsung serangan itu, untuk menghindari memberikan informasi tersangka tentang operasi mereka.

23.50 - Korban meninggal meningkat

Wakil Perdana Menteri Anutin Charnverakul membenarkan bahwa korban tewas telah meningkat menjadi 20. Dia mengatakan 16 orang tewas di tempat kejadian, sementara empat lainnya meninggal di rumah sakit.

Dia menambahkan bahwa dua petugas polisi telah ditembak di bagian belakang dan kaki, dan saat ini sedang menjalani operasi.

9 Februari

02.47 - Petugas operasi khusus memasuki gedung

Pada saat yang sama, 5 ambulan tiba di lokasi untuk membawa orang yang terluka ke rumah sakit.

Seorang anggota pasukan keamanan tewas dalam operasi itu.

09.00 Pelaku tewas

Pasukan keamanan mengumumkan bahwa mereka telah menembak mati pria bersenjata itu.

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul memposting di halaman Facebook-nya, berterima kasih kepada polisi dan petugas militer yang melakukan operasi.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi kali terakhir krisis ini terjadi," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Baca juga: Tentara Thailand yang Bunuh 20 Orang Ditembak Mati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi