Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Jackraphanth Thomma, Pelaku Penembakan di Korat Thailand

Baca di App
Lihat Foto
Sky News
Jakraphanth Thomma. Tentara Thailand berpangkat Sersan Mayor berdiri di depan kobaran api di mana dia melakukan penembakan massal. Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dalam insiden di Nakhon Ratchasima pada Sabtu (8/2/2020).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Tentara Thailand, Jackraphanth Thomma, yang melakukan serangan senjata di Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (8/2/2020) telah menjadi perhatian internasional.

Penyerangan yang dilakukan ini pun ramai diperbincangkan di media sosial. Tagar #PrayForThailand menjadi salah satu trending topic di Twitter, Minggu (9/2/2020). 

Hingga Minggu (9/2/2020) sore pukul 17.46 WIB, lebih dari 25 ribu tweet dengan tanda pagar atau tagar tersebut.

Lantas, apa sebenarnya latar belakang penyerangan dan siapa Jackraphanth Thomma?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertikaian karena utang

Melansir AFP,  menurut Perdana Menteri Kerajaan, sebelum ditembak mati, Jackraphanth Thomma terlibat dalam pertikaian terkait utang. Ia disebut melakukan aksinya karena masalah jual beli rumah.

Pernyataan ini menjadi spekulasi pertama atas motif dari penembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut.

Menurut Perdana Menteri Kerajaan, Prayut Chan-O-Cha, pertikaian ini melibatkan kerabat dari komandannya. 

Sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui telah membunuh komandannya serta mencuri senjata dari kamp militer. 

Kemudian, ia melakukan serangan di jalan-jalan dan pusat berbelanjaan di Nakhon Ratchasima. 

Jackraphanth Thomma berpangkat Sersan Mayor dan ditembak mati setelah terpojok sepanjang malam di gedung.

Pelaku diketahui menggunakan senapan mesin hasil curian berjenis M60. 

Baca juga: 26 Orang Meninggal, Berikut Cerita Korban Selamat Penembakan di Thailand

Penembak berkemampuan tinggi

Melansir CNN, otoritas Thailand mengatakan bahwa pelaku memiliki kemampuan menembak yang tinggi.

"Secara umum, perwira militer manapun memiliki kemampuan yang baik dalam menembak, tetapi laki-laki ini tentu memiliki kemampuan yang lebih," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Lt. Gen. Kongcheep Tantravanich.

Menurut Kepala Penindakan Kriminal, Maj. Gen. Jirapob Puridet, penembak memiliki kemampuan tinggi dan telah memenangkan sejumlah kompetisi kecil menembak.

Jirapob memimpin tim yang masuk ke dalam bangunan untuk melakukan perlawanan terhadap pelaku.

"Kejadiannya hampir seperti adegan film aksi Hollywood," tuturnya.

Menurutnya, pada periode waktu tertentu, aksi penembakan tidak berhenti.

Polisi sempat mencoba bernegosiasi dengan pelaku untuk beberapa hal, berupaya meyakinkannya untuk menyerahkan diri.

Polisi juga mencoba menghubungi ibu pelaku yang berada di kota yang dekat dengan lokasi dan membawanya ke area di dekat mal.

Namun, Jirapob mengatakan bahwa pelaku tidak mau berbicara dengan ibunya.

Sempat memposting di media sosial

Melansir BBC, pelaku mengunggah di media sosialnya selama penyerangan. Salah satu unggahan di Facebook adalah menanyakan apakah ia harus menyerahkan diri.

Sebelumnya, pelaku juga telah mengunggah sebuah gambar dari pistol dengan tiga set peluru, bersamaan dengan kata-kata, "Ini waktunya untuk menjadi senang dan tidak ada yang bisa menghindari kematian."

Namun, unggahan tersebut kini telah ditarik oleh Facebook.

Dalam tautan tersebut pun Facebook menuliskan kalimat berikut:

"Hati kami bersama dengan para korban, keluarga, dan masyarakat yang terdampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kejahatan seperti ini. Kami jugat diak mengizinkan orang-orang untuk memuji atau mendukung serangan ini."

Baca juga: 26 Tewas dalam Penembakan di Thailand, Ini Kronologi hingga Pelaku Ditembak Mati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi