Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura dan Jepang Mulai Dihindari Wisatawan karena Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MELA ARNANI
Merlion Park Singapore.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Persebaran virus corona yang terus meluas membuat pariwisata beberapa negara terkena dampaknya.

Misalnya Singapura dan Jepang yang saat ini juga dihindari oleh wisatawan mancanegara, karena banyaknya suspek virus corona yang sudah terdeteksi di dua negara tersebut.

Salah satu yang sudah merencanakan kunjungan ke negara dengan ikon Merlion itu namun membatalkannya adalah Jamie Wong (34), seorang karyawan bank asal Inggris.

Dikutip dari South China Morning Post, rencananya, Wong akan mengunjungi kantornya yang ada di Singapura untuk beberapa waktu, sekaligus menghadiri acara pernikahan adik iparnya, pekan depan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetapi ia membatalkan rencananya dan memutuskan untuk bekerja dari rumah. Keputusan itu diambil setelah ia diberitahu perjalanannya akan melalui Hong Kong dan mungkin saja akan dikarantina selama 14 hari.

Belum lama ini, Singapura menaikkan status bahaya corona di negaranya dari 'kuning' ke 'oranye'.

Baca juga: Cara Petugas Keamanan di China Menghemat Stok Baju Pelindung Virus Corona

Singapura menemukan 4 kasus orang yang terdiagnosis virus corona. Padahal tidak memiliki hubungan dengan pasien lain dan tidak melakukan kunjungan ke China baru-baru ini.

Tak hanya Singapura yang menjadi rencana tujuan perjalanan Wong. Di awal Maret nanti, ia juga berencana akan mengunjungi Tokyo, Jepang.

Keputusan yang sama diambil, ia membatalkan rencana perjalanan ke Negeri Sakura karena meningkatnya temuan kasus corona di negara itu.

"Saya sangat tidak ingin terinfeksi," kata Wong.

Sejauh ini Jepang telah mengonfirmasi terdapat 64 kasus positif infeksi virus corona.

Pembatalan penerbangan

Di Twitter, banyak akun yang menanyakan pada maskapai penerbangan yang telah mereka pesan, apakah bisa membatalkan penerbangan ke Singapura juga Jepang.

Salah satunya teknisi kimia asal india, Ankita Sarkar. Jumat (7/2/2020) ia mengunggah pertanyaan pada laman penyedia perjalanan Goibibo, apakah ia dapat meminta uangnya kembali atas pesanan di Rest Bugis Hotel di bulan Maret.

Seorang konsultan di Singapura, Aydin Ilhan mengaku salah satu karyawannya asal Brazil belum jadi melakukan perjalanan ke Singapura, karena istri yang bersangkutan khawatir sang suami terkena virus di negara kota tersebut.

Singapura dan Jepang menjadi negara yang diwaspadai oleh para wisatawan bukan karena banyaknya kasus corona yang ditemukan.

Namun juga padatnya penduduk di kedua negara tersebut. Juga banyaknya arus wisatawan dari China yang mengunjungi keduanya.

Fenomena ini tentu banyak berdampak pada agensi yang mengalami pembatalan perjalanan.

Baca juga: Cara China Bangkit di Tengah Wabah Corona: Dari Video Kentut hingga Nyanyian Jackie Chan dkk

Direktur Komunikasi Pemasaran Dynasty Travel, Alicia Seah mengatakan terjadi penurunan perjalanan yang begitu drastis.

Alicia memperkirakan terjadi kerugian sebanyak 40-50 persen untuk semester pertama tahun 2020.

"Mereka tidak mau mengambil risiko dan menghindari datang ke Singapura selama Februari dan Maret," kata dia.

Potensi 1 juta wisatawan

Ekonom DBS Irvin Seah memperkirakan terjadi kehilangan potensi sekitar 1 juta wisatawan dampak dari wabah virus corona.

Dari jumlah itu Singapura kehilangan potensi pemasukkan 1 miliar dollar Singapura atau setara dengan 719 juta dollar AS dari sektor pariwisata.

Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boom Wan mengatakan kementeriannya sedang bekerja dengan sangat cepat bersama Kementerian Keuangan.

Mereka berupaya mengembangkan paket wisata untuk membantu pihak-pihak yang bergerak di sektor penerbangan.

Khaw juga meminta percepatan pembangunan Terminal 5 Changi Airport selagi aktivitas di sana cukup berkurang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi