Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.835 Km dari China, Mengapa Kasus Virus Corona Singapura Hampir Sama dengan Hong Kong?

Baca di App
Lihat Foto
HOW HWEE YOUNG
Wisatawan yang mengenakan masker terlihat di Bandara Changi di Singapura, 31 Januari 2020. Singapura menutup perbatasannya dengan wisatawan dari China.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Singapura berjarak 3.835 km dari China. Sementara Hong Kong berbatasan langsung dengan China.

Namun kasus infeksi virus corona di Singapura tidak jauh berbeda dengan Hong Kong.

Dari data gisanddata yang direkap Johns Hopkins University tercatat ada 49 kasus positif virus corona di Hong Kong dengan 1 korban meninggal per Selasa (11/2/2020).

Sementara di Singapura dikonfirmasi 45 kasus positif virus corona. Salah satunya adalah warga negara Indonesia (WNI) berusia 44 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa kedua wilayah ini memiliki jumlah infeksi yang hampir serupa?

Singapura ketat

Mengenai kondisi itu, beberapa ahli menilai salah satunya karena standar deteksi virus corona di Singapura yang lebih ketat.

Singapura, pada 31 Januari menjadi salah satu negara pertama yang melarang masuknya orang asing yang datang dari daratan Cina.

Selain itu, pendekatan pemerintah Singapura yang aktif menyapu bersih mereka yang terkena dampak virus menjelaskan jumlah temuan kasus yang relatif tinggi.

Pemerintah Singapura mengatakan telah menguji 665 orang. Dari jumlah tersebut, 581 dinyatakan negatif, 39 sedang menunggu hasil dan sisanya, 45 positif.

Baca juga: 1.018 Meninggal Dunia, Bagaimana Aturan China soal Pemakaman Korban Virus Corona?

Sementara jumlah yang dinilai masih relatif rendah di Hong Kong memungkinkan ada pembawa virus diam-diam di masyarakat.

Dikutip dari South China Morning Post, Leong Hoe Nam, ahli penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Singapura menyarankan Singapura mendeteksi lebih banyak kasus.

Karena hal itu dapat meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah.

Pihak berwenang Singapura telah mengidentifikasi tiga kemungkinan kluster penyebaran virus corona.

Yaitu toko produk kesehatan yang melayani wisatawan China, sebuah gereja dan acara bisnis di Grand Hyatt Singapura tempat seorang Malaysia dua warga Korea Selatan dan seorang warga Inggris diperkirakan telah terinfeksi.

"Semakin keras Anda mencari, semakin banyak kasus yang akan Anda temukan," kaya Leong.

Leong mengatakan jumlah infeksi yang relatif rendah di Hong Kong mengkhawatirkan, dan menunjukkan perlunya tes lebih lanjut.

Baca juga: Pernyataan Ahli Harvard, WHO hingga Kemenkes soal Indonesia Negatif Virus Corona

Belum terdeteksi

Sementara itu, Presiden Serikat Dokter Hong Kong Henry Yeung Chiu-fat mengharapkan kasus virus corona yang belum terdeteksi muncul di Hong Kong dalam beberapa minggu mendatang.

Menurut Yeung ketika hal itu terjadi, jumlah infeksi virus corona Hong Kong akan menyusul Singapura.

Dia mengatakan keluarga Hong Kong mengirim orang tua dan anak-anak ke luar negeri karena mereka takut penyebaran virus corona, dan berharap pemerintah Lam akan sepenuhnya menutup perbatasan untuk membendung penyebaran.

"Pada tahap ini, Singapura dan Hong Kong mencoba mengendalikan epidemi dengan mengidentifikasi dan mengkarantina," tambah Leong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi