Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terkini Virus Corona: 1.112 Orang Meninggal, Ribuan Kasus Baru Muncul di Wuhan

Baca di App
Lihat Foto
Sonis
corona virus blood sample
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Jumlah korban jiwa akibat penyebaran wabah virus corona terus bertambah.

Hingga Rabu (12/02/2020), jumlah korban meninggal akibat virus corona, yang mendapat nama resmi Coivd-19 tersebut telah mencapai 1.000 orang di China.

Dilansir SCMP (12/2/2020), jumlah korban secara global mencapai 1.112 orang. Dua orang di antaranya di luar China, yaitu Hong Kong dan Filipina, masing-masing 1 orang.

Sedangkan total kasus hingga Rabu (12/2/2020) pagi, sebanyak 44.794 kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu negara yang sudah terjangkit virus ini masih sama, yakni 28 negara.

Adapun rincian kasus dan negaranya adalah sebagai berikut:

  1. China: 44.318 kasus
  2. Jepang: 163 kasus
  3. Hong Kong: 49 kasus
  4. Singapura: 47 kasus
  5. Thailand: 33 kasus
  6. Korea Selatan: 28 kasus
  7. Taiwan: 18 kasus
  8. Malaysia: 18 kasus
  9. Australia: 15 kasus
  10. Vietnam: 15 kasus
  11. Jerman: 14 kasus
  12. Amerika: 13 kasus
  13. Perancis: 11 kasus
  14. Makau: 10 kasus
  15. Uni Emirat Arab: 8 kasus
  16. Inggris: 8 kasus
  17. Kanada: 7 kasus
  18. Filipina: 3 kasus
  19. India: 3 kasus
  20. Italia: 3 kasus
  21. Rusia: 2 kasus
  22. Spanyol: 2 kasus
  23. Belgia: 1 kasus
  24. Kamboja: 1 kasus
  25. Finlandia: 1 kasus
  26. Nepal: 1 kasus
  27. Sri Lanka: 1 kasus
  28. Swedia: 1 kasus

Sementara yang berhasil sembuh ada 4.657 orang.

Baca juga: Otoritas Kesehatan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Sentuhan

Penyebaran virus corona

China mencatat telah memiliki hampir 1.000 kluster penyebaran virus corona.

Dari jumlah tersebut, 83 persennya terjadi di dalam keluarga.

Sisanya muncul di rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan.

Hal itu diungkapkan Kepala Ilmuwan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China Wu Zunyou.

Selain itu diungkapkan juga, di antara kasus-kasus Kluster, 86 persen adalah transmisi generasi pertama atau kedua.

Yaitu orang yang tinggal atau bepergian di Hubei, tertular virus dan menularkannya kepada orang-orang yang berhubungan dekat dengan mereka.

Orang yang berhubungan dekat itu seperti anggota keluarga atau orang yang berbagi makanan dengan mereka.

“Kemunculan kasus kluster ini menunjukkan kontrol dan tindakan pengobatan kami telah efektif dan tidak menyebar dari unit kecil ke area masyarakat yang lebih besar,” kata Wu.

Covid-19

Masih dari sumber yang sama, Hubei memiliki 2.097 kasus baru. 

Hal itu diumumkan pada Selasa (11/2/2020).

Dengan itu, total kasus di Hubei sendiri ada 24.953.

Sekitar 1.552 dari kasus baru yang diumumkan itu ada di Wuhan, ibu kota Hubei.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (11/2/2020) mengumumkan bahwa "Covid-19" menjadi nama resmi baru untuk coronavirus yang pertama kali diidentifikasi di China pada 31 Desember 2019.

Pengumuman itu diungkapkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, Swiss.

Ia memberikan penjelasan tentang asal-usul nama tersebut, yaitu bahwa "co" berarti "corona", "vi" untuk "virus", dan "d" untuk "disease (penyakit)".

Tedros mengatakan, nama itu telah dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan, atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan dan menghindari stigmatisasi.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi