Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.113 Orang Meninggal, 500 Petugas Medis Terinfeksi Virus Corona di Wuhan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona menjadi perhatian serius dunia dalam beberapa minggu terakhir.

Pasalnya, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab dan cara penyebaran virus tersebut. 

Saat jumlah kasus yang terus bertambah setiap harinya, setidaknya 500 petugas medis di Wuhan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Hal itu dikonfirmasi oleh sumber-sumber medis di Wuhan, seperti dilansir dari SCMP (11/2/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh ini tiga kematian di antara petugas telah dikonfirmasi, termasuk Li Wenliang, dengan risiko infeksi lebih tinggi.

Kondisi tersebut membuat banyak rumah sakit kekurangan staf serta menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di antara para petugas.

Sebuah slide yang beredar mengungkapkan skala infeksi di antara petugas medis di Wuhan.

Dalam slide tersebut disebutkan bahwa pada pertengahan Januari ada sekitar 500 kasus yang dikonfirmasi di antara staf rumah sakit dengan 600 petugas lain dalam dugaan.

Seorang sumber dari rumah sakit besar di Wuhan mengonfirmasi bahwa slide tersebut asli.

Baca juga: Saat Virus Corona Diprediksi Berakhir pada April 2020...

Angka-angka yang ditunjukkan pada slide juga sejalan dengan angka yang diberikan oleh dua dokter lain dari rumah sakit besar di Wuhan.

Mereka yang terinfeksi termasuk di antaranya 100 staf medis dari Wuhan Xiehe Hospital dan Renmin Hospital of Wuhan University.

Selain berpengaruh dalam penanganan virus corona, tingkat infeksi di antara staf medis bisa dijadikan sebagai indikator penting tentang seberapa mudah penyakit itu menular.

Seorang dokter dari sebuah rumah sakit besar di Wuhan mengatakan, banyak pekerja medis yang terpukul ketika melihat rekan-rekan mereka terinfeksi.

"Itulah sebabnya kami telah meminta sumbangan lebih banyak pasokan medis, terutama pakaian pelindung. Kami melihat terlalu banyak rekan yang jatuh sakit karena alat pelindung yang tak memadai," kata salah seorang dokter.

Para dokter dan ahli medis telah membeberkan mengenai kekurangan alat pelindung dan jam kerja yang melampaui batas.

Yu Changping, seorang spesialis pernafasan dari Renmin Hospital of Wuhan University mengaku telah menderita demam pada 14 Januari dan kemudian dikonfirmasi mengidap virus corona.

Menurutnya, ia tak yakin kapan secara pasti terinfeksi mengingat ia telah merawat banyak pasien setiap hari.

"Virus itu sangat mudah menular. Kami tidak memiliki cukup pemahaman tentang virus itu," kata Yu.

Baca juga: Harga Bawang Putih di Tangerang Naik, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir karena Virus Corona

Sejak 17 Januari hingga kini, Yu dirawat di rumah sakit pada 17 Januari dengan kawannya dari departemen yang sama. 

Seorang Profesor Epidemiologi Mailman School of Public Health di Columbia University Ian Lipkin mengatakan, risiko yang dihadapi oleh petugas medis sangat tinggi, kendati pun telah memakai alat pelindung.

"Alasan untuk ini adalah bahwa dokter dan petugas perawatan kesehatan memiliki hubungan yang sangat intim dengan pasien mereka, dan bahkan dengan alat pelindung diri," kata Ian.

"Selain itu, para petugas medis juga mungkin kekelaban tubuhnya menurun karena kelelahan," sambungnya.

Seorang dokter spesialis penyakit menular di rumah sakit Youan Beijing Zhang Ke mengatakan, infeksi antara pasien dan dokter merupakan masalah serius.

Bahkan ia memprediksi 10-20 persen staf medis berpotensi terinfeksi virus corona jika mengacu pada wabah SARS di tahun 2003 silam.

"Selama wabah Sars pada tahun 2003, 18 persen staf medis daratan dan 22 persen staf medis Hong Kong terinfeksi. Saya memperkirakan kita akan melihat 10-20 persen dari staf medis terinfeksi," kata Zhang.

Pihak berwenang China sendiri telah mengerahkan sekitar 10.000 staf medis tambahan untuk membantu perawatan pasien di Wuhan.

Baca juga: Harga Bawang Putih di Tangerang Naik, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir karena Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi