Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Perlu Dikhawatirkan dari Virus Covid-2019?

Baca di App
Lihat Foto
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus terinfeksi positif virus corona atau Covid-19 terus bertambah.

Setidaknya hingga Jumat (14/2/2020) siang, sebanyak 64.437 kasus dilaporkan positif terjangkit Covid-19.

Sekitar 2 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi berakhir kematian. Total kematiannya sebanyak 1.383 orang, dengan mayoritas terjadi di daratan China.

Sebanyak 6.961 kasus yang sebelumnya positif terjangkit dinyatakan telah pulih.

Lantas, seberapa bahaya virus corona ini?

Pakar penyakit sub tropik dr Erni Nelwan mengatakan, dari kasus yang selama ini terjadi, kekhawatiran terhadap penyakit Covid-19 terletak pada tingkat penyebarannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini mudah menular antara orang yang berdekatan.

"Sebenarnya (dikatakan berbahaya terletak pada) kemudahan virus ini menularkan antara orang yang berdekatan gitu. Yang berada di satu tempat yang sama," kata Erni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/2/2020) sore.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil yang Terinfeksi Bisa Tularkan Virus Corona ke Janinnya?

Seperti kasus yang ditemukan di kapal pesiar Jepang, di mana banyaknya orang terkonfirmasi positif bertambah dalam waktu singkat.

"Ini mirip sekali dengan yang dilaporkan di kota Wuhan," ujar Erni.

Angka orang sakit yang kian bertambah, memerlukan perhatian dalam hal kemudahan penularannya.

Dari kasus yang dilaporkan, orang yang dinyatakan pulih lebih banyak dibandingkan meninggal.

Berarti, orang yang positif terkena Covid-19 dapat kembali pulih.

Menurut Erni, virus menyebar saat masa inkubasi, di mana fase inkubasi berlangsung maksimal dalam waktu dua minggu atau 14 hari.

"Paling minimun (menular) 2 hari, sebagian besar 7 hari, paling maksimal 14 hari," tutur dia.

Baca juga: Ini Alasan WHO Memberi Nama Resmi Covid-19 untuk Virus Corona

Inkubasi

Diberitakan 26 Januari 2020, Komisi Kesehatan China (NHC) menyebutkan bahwa virus corona Wuhan atau Covid-19 dapat menular meskipun berada dalam fase inkubasi, tidak seperti SARS.

Periode inkubasi merupakan waktu yang diperlukan dari paparan virus dan munculnya gejala pertama yang berkembang menjadi karakteristik dari suatu penyakit.

Orang yang terinfeksi virus tersebut mungkin tidak segera menunjukkan gejala tertentu.

Kondisi tersebut semakin mempersulit pihak berwenang untuk mengendalikan penyebaran virus corona atau mencegah infeksi lebih lanjut.

Baca juga: Otoritas Kesehatan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Sentuhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi