KOMPAS.com - Jumlah penumpang yang terinfeksi virus corona di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang terus bertambah.
Pada Sabtu, 16 Februari 2020, terdapat 70 kasus tambahan infeksi virus corona di kapal pesiar tersebut.
Hal itu diumumkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Sosial Jepang seperti dilansir dari CNN.
Tambahan tersebut membuat jumlah total kasus virus corona di kapal pesiar Diamond Princess menjadi 356, dan total di Jepang menjadi 407 kasus.
Di sisi lain, warga negara Amerika Serikat yang berada di atas kapal memiliki waktu hingga Sabtu (15/2/2020) pukul 8 malam waktu setempat untuk memberi tahu Kedutaan Besar AS jika ingin dievakuasi.
Pemerintah AS berencana untuk melakukan evakuasi terhadap warganya pada Minggu malam waktu setempat.
Sementara, siapa pun yang masih berada di atas kapal akan mulai dites untuk virus corona pada 18 Februari dan mendapatkan hasilnya setelah tiga hari.
Kemudian, secara bersamaan penumpang dan awak kapal bisa meninggalkan Diamond Cruise pada 21 Februari.
Baca juga: Kisah Penumpang Diamond Princess, Rayakan Valentine di Kapal Berisi Virus Corona
Kanada evakuasi warganya dari Diamond Princess
Sehari setelah Amerika Serikat mengumumkan akan mengevakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang, pemerintah Kanada mengikuti langkah tersebut dengan menyewa sebuah pesawat untuk mengangkut warganya.
"Keputusan ini diambil karena keadaan luar biasa yang dihadapi oleh penumpang Diamond Princess dan untuk meringankan beban pada sistem perawatan kesehatan Jepang," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.
"Kami bekerja sama dengan Carnival Cruise Lines dan pemerintah Jepang untuk membantu evakuasi ini," imbuh keterangan tersebut.
Pesawat itu akan membawa warga ke Pangkalan Angkatan Bersenjata Kanada Trenton, dan kemudian ke NAV Canada Training Institute di Cornwall, Ontario di mana mereka harus menjalani karantina 14 hari lagi, sama seperti yang dilakukan terhadap warga AS.
Tetapi, masih belum diketahui kapan Kanada akan melakukan evakuasi.
"Sebelum dievakuasi dari Jepang, penumpang akan diperiksa gejala-gejalanya," katanya.
"Mereka yang menunjukkan gejala COVID-19 tidak akan diizinkan naik dan sebaliknya akan dipindahkan ke sistem kesehatan Jepang untuk menerima perawatan yang sesuai," ungkapnya.
Baca juga: Cerita dari KBRI Tokyo, Pasok Makanan untuk WNI yang Dikarantina di Kapal Diamond Princess...
Hong Kong pulangkan kembali warganya
Di sisi lain, Pemerintah Hong Kong sedang merencanakan menyewa pesawat untuk memulangkan warganya yang berada di bawah karantina di kapal pesiar Diamond Princess secara gratis, begitu mereka diizinkan untuk pergi.
Namun, para pejabat Jepang mengatakan akan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan pendaratan.
"Setelah pemerintah Jepang mengonfirmasi pengaturan terperinci, pemerintah akan memberi tahu penduduk Hong Kong yang dikarantina tentang waktu kembali dan pengaturan terkait sesegera mungkin akan dilakukan," kata biro keamanan kota.
"Dengan mempertimbangkan potensi risiko pada kesehatan masyarakat, orang-orang yang bersangkutan akan diatur untuk tinggal di pusat karantina selama 14 hari setelah kedatangan mereka di Hong Kong," katanya.
Saat ini, ada sekitar 330 penduduk Hong Kong di di atas kapal Diamond Princess, termasuk 260 memegang paspor HKSAR dan sekitar 70 memegang paspor asing.
Baca juga: 44 Kasus Baru, 218 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Virus Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.