Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pluto Ditemukan, Bagaimana Karakteristiknya?

Baca di App
Lihat Foto
NASA
Wajah pluto ternyata berwarna-warni, terdiri dari biru pucat, kuning, dan merah gelap.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini, 90 tahun yang lalu, benda langit yang sempat disebut dengan planet Pluto ditemukan.

Pluto diyakini adalah sebuah planet saat ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada 18 Februari 1930.

Dilansir Universe Today, Tombaugh bekerja sebagai astronom di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona.

Dia diberi tugas untuk menemukan objek trans atau disebut pencarian Planet X, yaitu yang diprediksi oleh Percival Lowell dan William Pickering.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tombaugh menggunakan alat yang disebut blink comparator (pembanding kedip) untuk mempelajari dua gambar dari wilayah yang sama di langit yang diambil beberapa malam.

Sebelumnya, dilansir Space, astronom Amerika Percival Lowell pertama kali menangkap petunjuk tentang keberadaan Pluto pada 1905.

Hal itu dilihat dari penyimpangan aneh yang ia amati dalam orbit Neptunus dan Uranus. Gravitasi dunia lain menarik kedua planet ini dari luar.

Lowell meramalkan lokasi planet misteri itu pada 1915, tetapi meninggal sebelum sempat menemukannya.

Pluto akhirnya ditemukan pada 1930 oleh Clyde Tombaugh di Lowell Observatory, berdasarkan prediksi Lowell dan para astronom lainnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Dibukanya Makam Raja Tutankhamen di Mesir

Nama dewa

Nama Pluto disarankan oleh Venetia Burney, gadis berusia 11 tahun dari Oxford, Inggris.

Pluto adalah nama dewa dari dunia bawah (underworld).

Dinamai Pluto juga untuk menghormati penemu awalnya, Percival Lowell (disingkat menjadi PL).

Hingga 2015, informasi yang didapat mengenai Pluto sangat sedikit.

Wahana antariksa New Horizons milik NASA menemukan Pluto memiliki diameter 1.473 mil (2.370 km), kurang dari seperlima diameter Bumi, dan hanya sekitar dua pertiga selebar bulan Bumi.

Ditemukan juga gunung setinggi 11.000 kaki (3.500 meter) di Pluto.

Es metana dan nitrogen menutupi sebagian besar permukaan Pluto.

Bahan-bahan ini tidak cukup kuat untuk mendukung puncak yang sedemikian besar, sehingga para ilmuwan menduga bahwa gunung-gunung terbentuk di atas lapisan es air.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Facebook Diluncurkan, Bagaimana Kisah Awalnya?

Beberapa parameter Pluto menurut NASA

Komposisi atmosfer: metana dan nitrogen. Pengamatan oleh New Horizons menunjukkan bahwa atmosfer Pluto memanjang sejauh 1.000 mil (1.600 km) di atas permukaan planet katai.

Medan magnet: Masih belum diketahui apakah Pluto memiliki medan magnet, tetapi ukuran kecil planet itu dan putarannya yang lambat menunjukkan bahwa medan magnet Pluto kecil atau tidak sama sekali.

Komposisi kimia: Pluto diprediksi terdiri dari campuran 70 persen batu dan 30 persen air es.

Struktur internal: Planet kerdil mungkin memiliki inti berbatu yang dikelilingi oleh mantel es air, dengan es yang lebih eksotis seperti metana, karbon monoksida, dan es nitrogen yang melapisi permukaan.

Rotasi Pluto: retrograde dibandingkan dengan dunia tata surya lain, yaitu ia berputar mundur, dari timur ke barat.

Jarak rata-rata dari matahari: 3.670.050.000 mil (5.906.380.000 km)-39.482 kali lipat dari Bumi.

Perihelion (pendekatan terdekat ke matahari): 2.756.902.000 mil (4.436.820.000 km)-30,171 kali Bumi.

Aphelion (jarak terjauh dari matahari): 4,583.190.000 mil (7.375.930.000 km)-48,481 kali lipat dari Bumi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: YouTube Diluncurkan, Bagaimana Awal Mulanya?

Bulan atau satelit Pluto: Charon, Styx, Nix, Kerberos dan Hydra, dengan Charon yang paling dekat dengan Pluto dan Hydra yang paling jauh.

Satelit terbesarnya adalah Charon. Besarnya hampir setengah ukuran planet kerdil itu sendiri.

Bulan ini dijuluki Charon, setelah iblis mitologis yang membawa jiwa-jiwa ke dunia bawah dalam mitologi Yunani.

Pluto tak lagi disebut planet ke-9 dalam tata surya

Pada Agustus 2006, International Astronomical Union mengumumkan bahwa Pluto tidak akan lagi dianggap sebagai planet.

Hal itu karena aturan baru yang mengatakan bahwa planet-planet harus "membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya."

Karena orbit lonjong Pluto tumpang tindih dengan Neptunus, maka Pluto didiskualifikasi dari planet.

Hingga kini hanya ada 8 planet di sistem tata surya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Meteorit Sikhote-Alin Jatuh di Siberia, Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi