Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Gedung Mal di Jogja yang Ikut "Bergoyang" Saat Konser

Baca di App
Lihat Foto
Screenshot Twitter
Viral gedung mall disebut bergoyang ketika ada konser musik
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah acara konser di salah satu mal di Jogja mendadak viral setelah salah seorang penonton menyebut gedung ikut "bergoyang" saat konser berlangsung.

Adinda Titan, warganet yang mengunggah cerita itu mengatakan, gedung tersebut sudah mulai goyang sejak penampilan bintang tamu yang pertama.

Karena merasa takut, Adinda bersama temannya pun memutuskan untuk menepi dan keluar berisan dari lokasi.

Bagaimana penjelasan ahli?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral Gedung Mal di Jogja Disebut Ikut Bergoyang Saat Konser, Ini Penjelasannya

Syarat bangunan

Dosen Teknik Sipil Universitas Diponegoro Asri Nurdiana mengatakan, syarat sebuah bangunan adalah harus kaku dan kuat.

Menurutnya, bangunan bisa saja tidak kaku, baik itu terbuat dari baja atau beton, tergantung dari desain atau perhitungan bangunan.

Asri mengatakan, pemilihan struktur baja pada bangunan biasanya didasari atas pertimbangan waktu pembangunan yang cepat dan mudah dibongkar pasang.

"Melihat kasus ini, kesimpulan sementara bangunan ini tidak kaku, tetapi kuat. Dikatakan kuat karena bisa menahan beban sampai saat ini," kata Asri kepada Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Ia menjelaskan, ada kemungkinan juga bahwa bangunan tersebut memang didesain flexible.

Baca juga: Viral, Gresik Pasang Stiker Jalan Berlubang 3D, Ini Penjelasannya...

Sebab, wilayah Yogyakarta berada di wilayah gempa sehingga diharapkan dengan desain itu bangunan akan bereaksi sesuai kaidah teknis jika terjadi gempa.

Kedua kemungkinan tersebut ditambah dengan adanya beban penonton saat konser.

"Dengan beban penonton saat konser, saya rasa pada dua kemungkinan di atas, akan menyebabkan perilaku struktur bangunan bergoyang," kata Asri.

Terkait lokasi konser yang berada di atas atrium, Asri menganggap hal itu tidak banyak berpengaruh.

Menurutnya, jika perhitungan desainnya betul, penghilangan beberapa kolom bukan menjadi masalah yang berarti.

"Kalau perhitungan desainnya betul, saya rasa seharusnya dengan menghilangkan beberapa kolom, tidak masalah," jelasnya.

Sebelumnya, Public Relations Sleman City Hall (SCH) Tika Sari mengatakan, gedung yang bergoyang itu merupakan hal yang wajar.

"Untuk perasaan gedung bergoyang itu sebenernya gini, ibaratnya sama dengan jembatan layang yang terkadang masih terasa juga getaran atau goyangan," kata Tika kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2020).

Menurut Tika, gedung SCH memakai pelat baja dan telah memperhitungkan hal-hal semacam itu. Daya lenting dari baja itu sendiri ringan, kuat dan lentur. Karenanya, ia meminta agar masyarakat tak perlu khawatir dari sisi gedung.

Baca juga: Viral Bocah Pakai Jersey Persija Disebut Diikat di Pagar Saat Laga Persebaya Vs Madura United

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi