Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 10 Mitos soal Penyakit Jantung

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ashraf Sinclair (40), suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) meninggal dunia karena serangan jantung, Selasa (18/2/2020) pagi.

 

Diketahui, aktor asal Malaysia tersebut mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 40 tahun sekitar pukul 04.51 WIB.

Serangan jantung disebut menjadi penyebab meninggalnya artis kelahiran London, Inggris, pada 18 September 1979 tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap tahun, penyakit jantung membunuh lebih banyak orang di Amerika Serikat daripada semua jenis kanker yang digabungkan.

Sebagian besar kematian ini disebabkan oleh serangan jantung pada orang dengan penyakit arteri koroner.

Baca juga: Mengenang Ashraf Sinclair, Suami BCL yang Aktif di Dunia Perfilman dan Startup

 

Dilansir Cleveland Clinic, berikut ini mitos-mitos yang beredar seputar penyakit jantung:

1. Latihan olahraga 2-3 jam per minggu pasti membuat jantung sehat

Untuk menurunkan risiko kematian akibat penyakit arteri koroner dan kanker, Anda membutuhkan 5-6 sesi aktivitas sedang hingga berat per minggunya.

"Ada tidak harus menjadi olahragawan yang tangguh atau bahkan pejuang akhir pekan untuk mendapat manfaat dari peningkatan aktivitas," kata Dr. Gillinov.

Anda harus bergerak, aktivitas apapun itu. Semakin banyak Anda lakukan, semakin banyak manfaatnya bagi Anda.

2. Beberapa "super food" akan mencegah penyakit jantung

Dr. Gillinov mengatakan tidak ada makanan yang dapat mencegah penyakit jantung, meskipun diet tertentu bisa.

Beberapa makanan seperti blueberry, delima, walnut, dan ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung. Tapi bukan berarti akan mencegah Anda dari penyakit jantung.

Namun diet Mediterania dengan memakan biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, sayuran, buah dan lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung. 

3. Anda bisa menurunkan kolesterol LDL hanya dengan diet

Lipoprotein berkerapatan rendah atau LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang lebih dikenal dengan nama kolesterol jahat dikatakan dapat diturunkan hanya dengan diet. Tapi itu hanya mitos.

Dr. Gillinov menjelaskan jika kadar LDL Anda sangat tinggi, Anda akan membutuhkan statin atau obat penurun kolesterol lainnya untuk menurunkannya.

"Itu karena hati Anda menghasilkan sekitar 75 persen kolesterol dalam tubuh Anda, dan diet hanya bertanggung jawab atas 25 persen,” ungkapnya.

Diet yang sehat untuk jantung mungkin agak menurunkan LDL.

Tetapi penambahan obat penurun kolesterol akan menjadi penting jika Anda memiliki LDL yang sangat tinggi dan riwayat penyakit arteri koroner.

Baca juga: Selain Suami BCL, Ashraf Sinclair, Berikut Artis yang Meninggal karena Serangan Jantung

4. Wanita tidak perlu khawatir tentang penyakit jantung

Faktanya, lebih banyak wanita meninggal karena penyakit jantung setiap tahun daripada dari kanker payudara.

Pria cenderung mempunyai penyakit jantung koroner dan mengalami serangan jantung pada usia yang lebih muda daripada wanita.

Tetapi setelah menopause, risiko serangan jantung menjadi sama dengan pria.

Kabar baiknya, kemungkinan wanita akan survive melawan penyakit jantung meningkat 56 persen.

Salah satu alasan wanita tidak selalu didiagnosis menderita penyakit jantung adalah karena banyak yang menggunakan dokter obgyn mereka untuk perawatan primer.

Selain itu mereka tidak pemeriksaan penyakit jantung.

Dr. Gillinov menyarankan agar wanita melakukan pemeriksaan head-to-toe yang lengkap pada awal-awal masa dewasa.

Ini memungkinkan faktor-faktor risiko teridentifikasi dan bisa didiskusikan sebelum memengaruhi jantung.

5. Lemak buruk bagi jantung Anda

Terdapat 4 jenis lemak yang berbeda ditemukan dalam makanan dan tidak semuanya buruk.

Lemak trans buatan, disebut juga minyak terhidrogenasi parsial. Ini adalah yang terburuk.

Lemak itu banyak ditemukan di makanan yang dipanggang dan makanan olahan. 

Begitu juga lemak jenuh, yang berasal dari produk hewani seperti daging merah dan mentega.

Menurut Dr. Gillinov, mengganti lemak jenuh tak sehat dengan lemak tak jenuh dapat menurunkan kadar LDL Anda.

6. Memiliki cukup kolesterol baik dapat mengimbangi kolesterol jahat

Dr. Gillinov mengatakan dulu memperbanyak kolesterol baik dianggap dapat mengimbangi dampak kadar kolesterol jahat yang tinggi.

Penelitian terbaru menunjukkan, bukan kolesterol jahat masalahnya.

Meskipun kadar kolesterol baik yang tinggi adalah baik bagi tubuh, masih ada kemungkinan menyimpan kolesterol dalam arteri.

Hal itu dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan masalah lainnya.

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

7. Anda hanya akan sakit jantung jika penyakit ini menyerang keluarga Anda

Genetika kadang berperan dalam kasus jantung koroner. 

Tapi 90 persen penyakit jantung disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang buruk, merokok, dan jarang berolahraga.

Gaya hidup yang buruk dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak berbahaya lainnya dalam darah, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan diabetes tipe 2.

Semua itu meningkatkan risiko penyakit jantung.

Jika Anda mempunyai riwayat keturunan penyakit jantung, Anda perlu melakukan gaya hidup sehat. 

8. Jika tekanan darah Anda tinggi, Anda dapat merasakannya

Tekanan darah tinggi (hipertensi) disebut silent killer karena suatu alasan.

Hipertensi umumnya tidak menimbulkan gejala hingga menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Tekanan darah hanya bisa dideteksi dengan alat. Lebih baik jika mengecek tekanan darah sebelum usia 21 tahun atau lebih awal. 

9. Operasi Bypass dan penanganan stent akan menyembuhkan penyakit jantung koroner

Ketika penyakit jantung koroner menyumbat pembuluh darah jantung, dokter bedah dapat menggunakan arteri lain untuk mem-bypass titik-titik gangguan dan mengembalikan sirkulasi. Disebut dengan operasi bypass arteri koroner.

Ahli jantung juga dapat menggunakan stent untuk menopang arteri yang tersumbat.

Operasi bypass dan pemasangan stent dapat membantu mencegah serangan jantung pertama atau kedua dan dapat membuatmu merasa lebih baik.

Tapi itu tidak akan menyembuhkan penyakit jantung koroner Anda.

10. Stenting lebih aman daripada operasi Bypass

Ada juga mitos pemasangan stent lebih aman daripada operasi bypass. Tapi faktanya, keduanya sama amannya.

Operasi bypass arteri koroner memang operasi besar, tapi ketika itu dijadwalkan, maka akan dilakukan oleh para ahli beda yang berpengalaman sehingga risiko operasi kurang dari 1 persen.

Stenting memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat daripada operasi bypass.

Tapi beberapa orang cenderung lebih baik jika melakukan operasi bypass. Ada juga yang lebih baik menggunakan stenting. 

Nanti para ahli jantung akan menjelaskan kepada Anda tentang pilihan yang lebih tepat untuk kasus Anda.

Baca juga: Belajar dari Cecep Reza, Kenali Orang Berisiko Tinggi Penyakit Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi