Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasma Pasien Sembuh Jadi Terapi China Obati Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
China menemukan salah satu cara menyembuhkan infeksi virus corona, yakni dengan plasma darah bekas penderitanya
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Infeksi virus corona masih terus menyebar hingga kini. 

Berbagai pihak, khususnya yang berkecimpung di dunia medis, berlomba untuk menemukan pengobatan yang efektif bagi penderita.

Pekan lalu, perusahaan milik negara di bidang farmasi, China National Biotec Group, mengumumkan antibodi penetral virus telah terdeteksi ada pada pasien yang telah sembuh dari corona.

Melansir South China Morning Post, perusahaan tersebut menyatakan antibodi ini bisa membantu mengobati lebih dari 10 pasien dengan kondisi kritis dan mengurangi peradangan yang terjadi setelah diberikan selama 13-24 jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli pernafasan Zhong Nanshan menyebut pengobatan menggunakan plasma darah ini sudah digunakan dalam proses penanganan pasien flu burung juga flu babi, sehingga ini terlihat menjanjikan untuk diterapkan pada pasien virus corona.

"Pengobatan plasma ini terlihat menjanjikan. Itu praktik lama, efektif, dan aman, meskipun persediaannya mungkin sangat terbatas, kata Zhong dalam sebuah konferensi pers, Selasa (18/2/2020).

Upaya ini dinilai menurunkan angka kematian pada dua kasus flu dengan nama lain H5N1 dan H1N1 tersebut.

Di Guangdong, pengobatan ini juga pernah digunakan untuk menyembuhkan anak-anak yang menderita infeksi adenovirus parah yang menyebabkan gangguan pernafasan, meskipun jumlah kasusnya tidak signifikan.

Baca juga: Virus Corona Buat Pariwisata Dunia Lesu

Plasma dari pasien Covid-19 yang sembuh 

Plasma ini didapatkan dari pasien penderita Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Dalam darah mereka, ditemukan antibodi yang dapat menetralkan virus. Namun, persediaannya saat ini masih begitu terbatas.

Untuk itu, pihak berwenang di Hubei, Guangdong, dan Shanghai meminta lebih banyak masyarakat yang telah sembuh dari corona untuk mendonorkan darahnya, agar pengobatan bisa diperluas.

Zhong menyebut pengobatan menggunakan plasma ini akan diberikan pada pasien dengan kondisi parah di Provinsi Guangdong.

Namun, pasien dengan kondisi kesehatan kritis tidak akan diberikan pengobatan ini, karena adanya risiko terjadi komplikasi.

Sebelumnya, metode pengobatan ini telah dipraktikkan pada sejumlah pasien corona di Provinsi Hubei.

Baca juga: Cegah Virus Corona, PUPR Tingkatkan Air Bersih dan Sanitasi di 5 Destinasi Wisata

Gunakan obat malaria 

Selain itu, metode pengobatan dengan plasma, terdapat obat lain yang digunakan untuk menyembuhkan virus corona.

Zhong mengatakan penggunaan kloroquin fosfat, obat malaria yang sudah ditemukan 80 tahun lalu, perlu diteliti lebih lanjut.

Beberapa pasien corona yang diberikan obat tersebut pulih sehari lebih cepat daripada mereka yang tidak mendapatkannya.

Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah itu akan membantu penyembuhan infeksi corona.

"Sejumlah pasien yang menjalani observasi klinis dinyatakan bebas dari virus dalam waktu 15 hari. Gejala demam dan virus hilang sehari lebih cepat dibanding mereka yang tidak menggunakan obat tersebut," jelas Zhong.

Baca juga: Virus Corona, Banyak Wisatawan Mancanegara Batalkan Kunjungan Ke Pantai Timang Yogyakarta

Kloroquin fosfat telah diberikan pada 128 pasien di Guangdong, 93 di antaranya telah mengalami peningkatan kondisi, 26 telah dinyatakan sembuh Senin (17/2/2020) siang.

Hal itu disebutkan oleh dokter dari RS Sun Yat-sen di Guangzhou, dr. Jiang Shanping.

Jiang mengatakan pengobatan yang sama akan digunakan di rumah sakit-rumah sakit di Hubei.

Bagaimanapun juga, hingga saat ini belum ada pengobatan atau vaksin yang sepenuhnya terlisensi untuk mengobati infeksi virus corona.

Direktur Umum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin pertama mungkin baru akan tersedia dalam 18 bulan ke depan.

Baca juga: Korea Selatan Konfirmasi Lonjakan Kasus Korban Infeksi Virus Corona Sebanyak 50 Persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi