Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Februari 1979, Letusan dan Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Kawah Sikidang Dilihat dari Batu Pandang Ratapan Angin, Dieng.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini, 41 tahun yang lalu, letusan dan gas beracun yang berasal dari kawah Sinila di Pegunungan Dieng menewaskan setidaknya 149 orang pada 20 Februari 1979.

Diberitakan Harian Kompas, 22 Februari 1979, korban awal yang terdeteksi sebanyak 136 orang. Mereka meninggal karena gas beracun.

Para korban merupakan warga desa Kepucukan yang berusaha lari menyelamatkan diri.

Selasa (20/2/1979), dini hari, penduduk desa itu dikejutkan dengan adanya serangkaian gempa yang mengguncang desa Kepucukan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut catatan Pemda tingkat I Semarang, gempa mulai terjadi pada pukul 01.55 WIB.

Seluruh penduduk desa terbangun lalu berebut berlarian keluar rumah.

Udara terasa sangat panas dan bau belerang menyesakkan napas.

Tiba-tiba terdengar dentuman keras yang menggemuruh dan kegelapan malam terkuak oleh kobaran api dari sebuah bukit.

Rangkaian letusan itu dibarengi hujan abu. Mereka menyadari yang dihadapinya adalah letusan gunung.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pluto Ditemukan, Bagaimana Karakteristiknya?

Terkepung lahar

Mereka berusaha lari namun desa sudah terkepung lahar.

Sebagian penduduk bisa kabur melalui bukit-bukit yang lebih tinggi dan jalan-jalan setapak yang belum tertutup lahar.

Kondisi mayat yang ditemukan mengerikan. Mereka tergeletak di jalanan.

Dikatakan sudah tidak seperti mayat, karena ketika dipegang hancur.

Respons pemerintah cepat kala itu. Presiden saat itu Soeharto, justru yang pertama mengemukakan soal adanya bencana alam di pegunungan Dieng itu.

Dia juga segera mengemukakan instruksi penanganannya.

Para menteri justru alpha. Menpen Ali Murtopo yang mengungkapkan hal itu.

Jumlah korban terus berkembang. Hingga 25 Februari korban masih terus dilaporkan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Dibukanya Makam Raja Tutankhamen di Mesir

Gas Berbahaya

Diberitakan Harian Kompas (26/02/1979), korban gas beracun Dieng menjadi 149 orang. Sementara itu pengungsi tercatat 998 orang.

Gas beracun diketahui masih terdeteksi hingga sebulan setelahnya.

Diberitakan Harian Kompas (16/3/1979), Direkorat Vulkanologi di Bandung menerima peralatan untuk mendeteksi gas-gas berbahaya.

Kepala Seksi Pemetaan Gunung Api Direktorat Vulkanologi mengatakan, peralatan ini sejenis dengan yang telah dimiliki dan dipakai untuk mendeteksi gas berbahaya di daerah pegunungan Dieng.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Meteorit Sikhote-Alin Jatuh di Siberia, Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi