Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kota Daegu, Tempat Sebagian Besar Kasus Corona di Korea Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Jung Yeon-je / AFP
Pejalan kaki yang mengenakan masker di distrik perbelanjaan Dongseongro di kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran wabah virus corona jenis baru yang dikenal dengan nama Covid-19 masih menjadi momok global.

Kematian akibat virus corona atau Covid-19 pertama di Korea Selatan (Korsel) ditemukan Rabu (19/2/2020) waktu setempat. Jumlah kasusnya pun baru puluhan.

Namun pada Jumat (21/2/2020), kasus virus corona yang ditemukan di Korsel melonjak jadi 204 kasus. 

Dikutip dari kantor berita Yonhap, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan, ada 100 kasus baru virus corona pada Jumat sore.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat kematian tersebut, lalu lintas dan suasana Kota Daegu, Korea Selatan, mendadak sepi sejak Kamis (20/2/2020) kemarin.

Pemandangan yang tersisa hanya toko-toko yang tutup dengan papan pengumuman di pintunya dan segelintir orang lalu lalang dengan masker di wajahnya.

Tak hanya itu, mal-mal perbelanjaan dan bioskop-bioskop Daegu juga tak luput dari pemandangan itu.

Konser BTS dan bintang K-Pop lainnya yang sebelumnya dijadwalkan pada 8 Maret 2020 di Stadion Daegu pun telah ditunda.

Daegu merupakan salah satu kota di Korea Selatan.

Dilansir World Atlas, Daego terletak di ketinggian 45 meter di atas permukaan laut.

Dikutip dari Britannica, Daegu adalah salah satu daerah perkotaan terbesar di Korea Selatan. Disebut terbesar keempat.

Baca juga: Kisah Perawat di China Terkait Virus Corona: Digunduli hingga Bekerja Saat Hamil Tua

Pusat administrasi

Status administasi kota yang luasnya 884 km persegi ini adalah sama dengan provinsi.

Kota ini terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan dengan ketinggian sekitar 1.100 meter.

Butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan dari Stasiun Seoul ke Daegu menggunakan kereta api.

Selama berabad-abad Daegu adalah pusat administrasi, ekonomi, dan budaya Korea Tenggara. 

Industri tekstil di kota ini sangat penting. Ada juga industri logam dan mesin.

Di kota ini ada taman yang terkenal, yaitu Apsan Park. Di sana ada cable car yang bisa membawa penumpang ke Gunung Api untuk melihat pemandangan kota.

Kota ini juga menjadi tempat beberapa universitas seperti Kyungpook National University dan Yeungnam University.

Baca juga: Mewabah di Puluhan Negara, Ini Mitos dan Fakta soal Virus Corona

Kondisi Daegu

Dilansir BBC (21/2/2020), kota Daegu serta Cheongdo telah dinyatakan sebagai "special care zones".

Seperti kota mati, jalanan di Daegu sekarang sebagian besar ditinggalkan. 

Semua pangkalan militer dalam keadaan terkunci setelah 2 tentara dinyatakan positif.

Sebagian besar infeksi baru di Korsel telah ditelusuri dan mengarah pada layanan gereja di kota tenggara Daegu.

KCDC menyebutkan, dari 100 kasus baru, 86 berada di Daegu dan Gyeongsang Utara, yang berjarak 300 kilometer tenggara Seoul.

Sementara 7 kasus virus corona lainnya dilaporkan berasal dari Seoul.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

 

KCDC mengatakan 8 kasus baru dilaporkan di Provinsi Gyeongsang Selatan. Sebagai tanda bahwa virus tersebut dapat menyebar secara luas ke seluruh negeri.

Seperti menyebar ke provinsi lain, termasuk Jeju, Chungcheong dan Jeolla Utara, melaporkan kasus.

Provinsi Gyeonggi juga melaporkan lebih banyak kasus baru. Dilansir dari Korea Herald, dari 100 kasus baru, 85 terkait dengan Gereja Shincheonji Yesus di Daegu.

Direktur KCDC Jung Eun-kyeong menyebut otoritas kesehatan sedang menyelidiki bagaimana gereja Daegu terinfeksi oleh virus. 

Organisasi keagamaan itu memiliki cabang di China dan negara-negara lain.

Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah anggota gereja mengunjungi provinsi Hubei China, sebagai pusat penyebaran virus corona.

Baca juga: Saat Hong Kong Dilanda Kelangkaan Masker akibat Virus Corona...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi