Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Bertambah, Ini Perkembangan Virus Corona di Korea Selatan dan Iran

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China, kini telah menyebar ke lebih dari 25 negara di seluruh dunia.

Tak hanya Asia, virus jenis baru ini telah merebak hingga ke negara-negara di Eropa, Australia, bahkan Amerika Serikat.

Bahkan, sejumlah negara di antaranya mengalami lonjakan jumlah kasus infeksi. Bahkan, angka kematian cukup signifikan hanya dalam waktu beberapa hari saja.

Lonjakan tinggi kasus ini di antaranya terjadi di Daegu, Korea Selatan; dan Iran.

Baca juga: Saat Daegu Disebut seperti Kota Hantu akibat Virus Corona di Korea Selatan...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daegu, Korea Selatan

Di Korea Selatan, kasus infeksi virus corona meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.

Pada Jumat (21/2/2020), dilaporkan terdapat 100 kasus baru. Dengan demikian, total kasus di negara tersebut menjadi 204 kasus.

Sebagian besar kasus baru tersebut terjadi di bagian tenggara, tepatnya di Kota Daegu.

Bahkan, banyaknya kasus yang terjadi di Daegu ini ditakutkan tidak dapat membuat sistem kesehatan di kota itu kewalahan.

Untuk itu, pemerintah menetapkan status gawat darurat, karena Korea Selatan menjadi negara dengan kasus kematian terbesar kedua untuk infeksi virus corona.

Sementara Daegu, menjadi kota yang mendapatkan perhatian khusus dan sebagian besar jalanan di kota itu saat ini sudah ditutup.

Kasus infeksi corona di Daegu banyak dikaitkan dengan sebuah gereja di kota berpenduduk 2,5 juta jiwa itu.

Gereja yang dimaksud memiliki jemaah kurang lebih 8.000 umat, dan sudah dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mensterilkan lokasi tersebut.

Bahkan, pejabat pemerintahan setempat mengimbau warganya untuk selalu mengenakan masker dan tetap berada di rumah.

Akibat penyebaran virus ini, Gereja Shincheonji yang memiliki 74 gereja di seluruh Korea Selatan, menginformasikan kepada 200.000 jemaatnya untuk mengikuti kebaktian melalui YouTube.

Baca juga: Melacak Penyebaran Virus Corona di Kota Daegu, Korea Selatan

Iran

Di Iran, pejabat berwenang menyebutkan, terjadi 18 kasus baru terinfeksi virus corona dan 4 kematian akibat kasus ini hanya dalam waktu 2 hari.

Bahkan, Jumat (21/2/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kasus di Iran ini sebagai sesuatu yang sangat mencemaskan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Umum WHO, Tedros Adhanom.

"Kasus-kasus yang kita jumpai di seluruh dunia, meskipun dalam jumlah kecil, tetapi dia tidak terkait langsung dengan Wuhan atau China, itu sangat mencemaskan. Temuan-temuan ini harus menjadi perhatian," kata Tedros dalam sebuah konferensi pers.

Pada pagi hari, Iran mengonfirmasi 13 kasus baru, yaitu 7 di Qom, 4 di Teheran, dan 2 di Gilan.

Baca juga: Iran Umumkan 2 Kematian akibat Virus Corona Covid-19, Pertama di Timur Tengah

Kasus baru itu menjadikan total kasus infeksi corona di Iran menjadi sebanyak 18 kejadian.

Pejabat dari Kementerian Kesehatan Iran, Minou Mohrez mengatakan, virus ini mungkin saja sudah tersebar ke semua kota.

Infeksi di Iran disebut-sebut terjadi akibat adanya penderita virus corona yang bepergian ke wilayah-wilayah negara Timur Tengah.

Menurut Tedros, kasus infeksi ini masih bisa terus berlanjut, sehingga dibutuhjan kerja cepat untuk menangani pesebaran ini.

Namun, Asisten Direktur di Persiapan Gawat Darurat WHO, Dr. Jaouad Mahjour menyebut Iran telah memiliki sistem untuk mendeteksi virus yang sudah menewaskan lebih dari 2.000 jiwa ini.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: BBC, CNBC, Time
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi