Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Penumpang Diamond Princess Rencananya Dievakuasi dari Jepang dengan KRI Soeharso

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Seorang pria bermasker menelepon dengan latar belakang kapal pesiar Diamond Princess yang di dalamnya terdapat penumpang yang menjalani karantina, di Terminal Daikoku Pier Cruise di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Setidaknya 500 penumpang diizinkan keluar setelah dikarantina selama 14 hari, menyusul kabar terdapat 542 penularan positif corona di dalam kapal tersebut.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebanyak 74 warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Kapal Pesiar Diamond Princess akan segera dibawa pulang ke Indonesia.

Ratusan penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess telah menjalani karantina selama 14 hari setelah ditemukannya kasus positif virus corona di kapal tersebut.

Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa evakuasi akan segera dilakukan. Namun, belum diputuskan kapan evakuasi terhadap WNI yang ada di Kapal Diamond Princess akan dilakukan.

Menurut informasi, evakuasi WNI dari Jepang akan menggunakan KRI Soeharso-990.

KRI Soeharso-990 merupakan satu-satunya Kapal Perang Bantu Rumah Sakit yang dimiliki Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Maruf Sebut Presiden Belum Tentukan Mekanisme Evakuasi 74 WNI ABK Diamond Princess

Kadispen Koarmada II Djawara Heny Twies Whimbo A mengatakan, saat ini kapal dan kru sudah siap untuk diberangkatkan, menunggu perintah selanjutnya.

"Kapal dan kru sudah siap. Tinggal menunggu perintah berangkat saja. Keberangkatan menunggu perintah. Kami menyiapkan kapal dan kru saja," kata Whimbo, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020) pagi.

Wimbo menyebutkan, nantinya KRI Soeharso-990 akan diberangkatkan dengan jumlah anggota Tim Satgas sekitar 170 orang.

Sementara, WNI yang akan dijemput akan ditempatkan di dek khusus meskipun seluruhnya dinyatakan dalam keadaan sehat.

"Walau rekan-rekan dari Jepang dalam keadaan sehat, namun sesuai instruksi prosedur keamanan tetap dilaksanakan. Mereka akan ditempatkan di dek rumah sakit KRI dr. Suharso," ungkap Whimbo.

Baca juga: Jokowi Pastikan Evakuasi WNI di Princess Diamond, Tapi...

Sementara itu, kru yang diizinkan melakukan kontak dengan para WNI adalah tim khusus medis.

Adapun kru KRI akan sangat dibatasi demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

14 hari pelayaran

Untuk pelayaran kapal dalam rangka penjemputan WNI, total waktu yang dibutuhkan kurang lebih selama 14 hari.

Para WNI akan diperlakukan sebagaimana prosedur yang ada. Mereka ditempatkan di dek khusus dan bukan ruang perawatan karena kondisinya dinyatakan sehat.

"Betul, perjalanan dari Jepang-Indonesia kan kurang lebih 14 hari, jadi pas (masa observasi)," jelas Whimbo.

Dengan demikian, setibanya di Indonesia, para WNI ini sudah selesai menjalani masa observasi dan akan diketahui apakah dalam keadaan sehat atau tidak.

Baca juga: 4 Anak Buah Kapal WNI di Kapal Diamond Princess Positif Covid-19

Adapun rute yang akan ditempuh adalah Surabaya-Jepang-Surabaya/Jakarta, disesuaikan dengan perintah berikutnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Sabtu pagi, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman mengatakan, hingga saat ini masih dilakukan koordinasi oleh kementerian terkait mengenai rencana evakuasi WNI dari Jepang.

"Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan Menko PMK dan Menkes sebelum keputusan diambil Presiden," kata Fadjroel.

KRI Soeharso-990 dibuat pada tahun 2002 oleh perusahaan Korea Selatan. Kapal ini memiliki kecepatan maksimal 12 knots dan bisa berlayar selama 20 hari.

Kapal seberat 11.394 ton ini memiliki daya tampung masksimal sekitar 528 penumpang.

Sebagai kapal perang rumah sakit, KRI Soeharso-990 bisa mengangkut 3 helly jenis tipe Bell, 5 Hovercraft, dan 22 unit tank.

Baca juga: Kematian Bertambah, Ini Perkembangan Virus Corona di Korea Selatan dan Iran

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mitos dan Fakta Soal Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi