Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Meluas, Ini 15 Kematian di Luar China Beserta Negaranya

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/THOMAS PETER
Staf medis dengan pakaian lengkap berjalan di pos pemeriksaan zona eksklusi Jembatan Sungai Yangtze di Jiujiang, Provinsi Hubei, pada 1 Februari 2020 di tengah merebaknya virus corona.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kematian akibat virus corona di luar China mulai meningkat.

Hingga Sabtu (22/2/2020), tercatat ada 15 orang meninggal dunia di luar daratan China.

Kematian pertama di luar China adalah di Filipina, lalu disusul Jepang, Perancis, Taiwan, Korsel, Iran, dan Italia.

Baca juga: Korea Selatan Umumkan Kematian Kedua akibat Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina

Kompas.com (2/2/2020) mengabarkan, Filipina mengonfirmasi kematian pertama akibat virus corona pada 1 Februari.

Korban adalah pria berkebangsaan China yang berusia 44 tahun.

Dia menemani seorang wanita China (38) yang bepergian ke Wuhan melalui Hong Kong. Wanita tersebut juga akhirnya diketahui positif virus corona.

Korban dirawat di Rumah Sakit San Lazaro Manila usai mengalami demam, batuk, dan sakit tenggorokan.

Para pejabat Filipina mengatakan, pria tersebut memiliki patogen lain dalam tubuhnya, termasuk Streptococcus Pneumoniae dan Haemophilus Influenza tipe B.

Hingga Sabtu (22/2/2020), terdapat 3 kasus di Filipina dan 1 meninggal dunia.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Jepang 

Jepang melaporkan adanya kematian seorang pasien akibat terinfeksi virus corona pada Kamis (13/2/2020).

Dilansir Kompas.com (13/2/2020), korban tersebut merupakan seorang wanita berusia sekitar 80 tahun.

Dia tinggal di Prefektur Kanagawa yang berbatasan dengan Tokyo. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato.

Jepang mengumumkan kasus pertamanya pada 28 Januari lalu. Kasus pertama merupakan seorang warga Jepang yang tidak pernah ke China.

Namun, dia adalah sopir yang pernah membawa wisatawan asal Wuhan, China.

Hingga Sabtu, total kasus di Jepang adalah yang terbanyak di luar daratan China, yaitu 727 kasus dengan 3 kematian.

Baca juga: Mewabah di Puluhan Negara, Ini Mitos dan Fakta soal Virus Corona

Perancis

Dikutip Kompas.com (15/2/2020), sebuah kematian karena virus corona pertama di luar Asia dilaporkan terjadi di Perancis.

Menteri Kesehatan Agnes Buzyn menjelaskan korban adalah seorang turis berusia 80 tahun.

Dia sampai di Perancis pada 16 Januari, lalu dikarantina 9 hari kemudian.

Hingga Sabtu total kasus di Perancis yaitu 12 kasus dengan 1 kematian.

Taiwan

Pemerintah Taiwan mengumumkan pasien yang sebelumnya dirawat karena terinfeksi virus corona meninggal, seperti dilansir Kompas.com (16/2/2020).

Disampaikan Menteri Kesehatan Chen Sih-Chung, pria tersebut berusia 60 tahun.

Korban tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri.

Keterangan lainnya, korban yang tidak disebutkan identitasnya itu mengidap diabetes, hepatitis B, dan tidak diketahui bagaimana dia tertular virus corona.

Hingga Sabtu (22/2/2020) total kasus di Taiwan yaitu 26 kasus dengan 1 kematian.

Baca juga: Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di 5 Negara Eropa

Korea Selatan

Korea Selatan (Korsel) melaporkan kasus kematian pertamanya akibat virus corona pada Rabu, 19 Februari lalu.

Dilansir Kompas.com (19/2/2020), pasien pertama di Korsel adalah seorang pria berusia 63 tahun. 

Dia didiagnosis mengidap penyakit paru-paru kronis dan telah dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang lama.

Lalu kematian kedua hanya berselang dua hari. Jumat (21/2/2020), seorang wanita berusia 55 tahun diumumkan meninggal karena virus corona. 

Kasus di Korea Selatan melonjak dari 46 kasus di hari Rabu, menjadi 346 kasus pada hari Sabtu.

Baca juga: Mengenal Kota Daegu, Tempat Sebagian Besar Kasus Corona di Korea Selatan

Iran

Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 2 orang positif virus corona meninggal dunia pada 20 Februari.

DIlansir Kompas.com (20/2/2020), keduanya merupakan warga negara Iran.

Juru bicara Kianush Jahapour mengatakan dua orang tersebut meninggal karena usianya yang sudah tua dan sistem kekebalan tubuhnya lemah saat dirawat di rumah sakit Qom.

Kantor berita Iran, IRNA, mengabarkan kedua korban ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

Kematian keduanya juga merupakan kematian pertama karena virus corona atau Covid-19 di kawasan Timur Tengah.

Lalu pada Jumat (21/2/2020), kematian di Iran meningkat menjadi 4 kematian.

Hingga Sabtu total kasus di Iran yaitu 18 kasus dengan 4 orang meninggal dunia.

Mayoritas kasus virus corona di Iran terjadi di Qom, sebuah kota suci Muslim Syiah yang berjarak 120 km di selatan ibukota Teheran.

Baca juga: Saat Hong Kong Dilanda Kelangkaan Masker akibat Virus Corona...

Italia

Benua Eropa mengumumkan kematian pertama karena virus corona di Italia, dilansir Kompas.com (22/2/2020).

Hal itu hanya beberapa jam setelah 10 kota diisolasi karena penyebarannya yang mengkhawatirkan.

Korban diketahui bernama Adriano Trevisan. Dia diketahui 10 hari sebelumnya sempat sembuh dari sebuah penyakit sebelum positif terkena virus corona.

Dia merupakan pensiunan tukang batu. Selain dia, ada satu lagi yang terinfeksi di Veneto, Italia.

Total kasus di Italia hingga Sabtu ada 17 kasus.

Sebanyak 15 kasus lainnya ditemukan di Lombardy. Pemerintah mengambil langkah cepat mengisolasi area terdampak.

Berikut ini kematian di luar China selengkapnya dilansir SCMP (22/2/2020):

  • Jepang: 3
  • Korea Selatan: 2
  • Taiwan: 1
  • Iran: 4
  • Italia: 1
  • Perancis: 1
  • Filipina: 1

(Sumber: KOMPAS.com/Rizal Setyo Nugroho, Nur Fitriatus Shalihah, Ardi Priyatno Utomo, Nur Rohmi Aida, Retia Kartika Dewi, Mela Arnani | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto, Ardi Priyatno Utomo, Inggried Dwi Wedhaswary)

Baca juga: Melihat Cara Singapura Menangani Penyebaran Virus Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mitos dan Fakta Soal Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi