Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Februari 2010, Duka di Tenjoloyo, 70 Buruh Kebun Teh Tertimbun Longsor

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/ARUM TRESNANINGTYAS
Pencarian korban yang tertimbun longsor terus dilakukan di perkebunan teh Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/2/2020).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 10 tahun lalu, tepatnya 23 Februari 2010, terjadi bencana tanah longsor di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Harian Kompas, 24 Februari 2010, memberitakan, longsor terjadi pada Selasa (23/2/2010) pukul 08.00 WIB di kawasan perkebunan dan pabrik teh Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Longsor terjadi tidak lama setelah bencana banjir dan lumpur menerjang Kabupaten Bandung.

Sekretaris Kecamatan Pasirjambu Saiful Bachri menjelaskan, hujan deras mengguyur lokasi kejadian sejak malam sebelumnya.

Kawasan yang longsor merupakan tebing curam yang berbatasan dengan kawasan Gunung Tilu, Bandung Selatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan ini memang rawan longsor. Laporan awal menyebutkan, 70 buruh kebun teh hilang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 22 Februari 1967, Soekarno Serahkan Kekuasaan kepada Soeharto

Saat peristiwa terjadi, pagi hari, para buruh tengah bekerja sehingga mengakibatnya banyaknya korban yang tertimbun longsor.

Sebanyak 3 RT di RW 18 di Desa Tenjolaya terdampak. Longsor itu juga menimbun 50 rumah bedeng milik buruh.

Longsor juga menimbun satu pabrik pengolahan teh, satu gedung olahraga, satu koperasi karyawan, satu puskesmas pembantu, dan satu masjid.

Luas perkebunan teh itu mencapai 500 hektar.

Pihak berwenang melakukan evakuasi di daerah dasar lembah Gunung Waringin.

Hingga sehari setelah kejadian, baru 4 jenazah yang dikeluarkan dari timbunan tanah.

Petugas sempat kesulitan mengevakuasi karena medan yang sulit. Untuk mencapai lokasi longsor, butuh waktu 3 jam jalan kaki menapaki jalanan berbatu dan berkelok.

Kawasan itu juga tidak terjangkau jaringan telepon seluler sehingga komunikasi sulit dilakukan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terbunuhnya Malcolm X, Tokoh Nasionalis Afro-Amerika

Evakuasi pada awalnya dilakukan secara manual, hanya dengan cangkul. Alat berat belum masuk karena tempat tersebut letaknya sekitar 32 kilometer dari Jalan Raya Ciwidey.

Kasus ditutup

Lokasi longsor di Desa Tenjolaya disepakati untuk dijadikan kuburan massal korban longsor yang jenazahnya belum ditemukan hingga 1 Maret 2010.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Udjwalaprana Sigit, mengatakan, keputusan itu diambil melalui kesepakatan dengan keluarga korban, tokoh masyarakat, ulama, dan tim evakuasi.

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 1 Maret 2010, hingga Minggu (28/2/2010), jumlah korban yang dievakuasi sebanyak 30 orang.

Bencana longsor tersebut menyisakan trauma yang mendalam bagi pekerja Perkebunan Teh Dewata.

Sebanyak 104 orang pekerja itu mengungsi ke Perkebunan Negara Kanaan.

Mereka masih ragu-ragu jika diminta bekerja kembali di perkebunan itu.

Setelah evakuasi ditutup, jumlah korban akibat longsor tanah Gunung Waringin tercatat 46 orang meninggal dunia dan 13 orang belum ditemukan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Schroeder, Pasien Pertama Penerima Jantung Buatan Keluar RS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi