KOMPAS.com - Kasus virus corona jenis baru yang dikenal dengan Covid-19 telah menyebar ke setidaknya 29 negara selain China, termasuk Italia.
Italia menjadi negara pertama di Eropa yang mengumumkan adanya kasus positif virus corona.
Dikutip dari Anadolu Agency, satu dari 56 warga Italia yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China dinyatakan positif virus corona pada Jumat (21/2/2020) lalu.
Seorang pria berusia 30 tahunan tersebut telah dirujuk ke Institus Nasional Penyakit Infeksi Lazzaro Spallanzani.
Bahkan, penyakit yang disebabkan oleh keluarga besar virus MERS dan SARS ini telah menyebabkan dua kasus kematian di Italia.
Per Minggu (23/2/2020) siang, tercatat 79 kasus terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 dan satu pasien dinyatakan telah pulih.
Dilansir dari euronews, pihak berwenang telah mengunci sepuluh kota di Italia setelah sekelompok kasus muncul.
Sepuluh kota yang dikunci secara efektif yaitu Casalpusterlengo, Codogno, Castiglione d'Adda, Fombio, Maleo, Somaglia, Bertonico, Terranova dei Passerini, Castelgerundo, dan San Fiorano.
Baca juga: Korea Selatan Umumkan Kematian Kedua akibat Virus Corona
Dua meninggal
Korban terbaru di Italia merupakan seorang wanita berusia 75 tahun dari Lombardy.
Sebelumnya, seorang pria 78 tahun dari Veneto dikabarkan meninggal dunia karena virus corona.
Banyaknya kasus baru setelah infeksi pertama di Italia disebutkan disebarkan melalui penularan sekunder.
Disebutkan, delapan kasus datang di rumah sakit yang sama di Codogno.
Pasien laki-laki berusia 38 tahun dirawat di rumah sakit di daerah tersebut, di mana lima staf medis termasuk perawat dan dokter kemudian dinyatakan positif terkena virus corona.
Baca juga: Mewabah di Puluhan Negara, Ini Mitos dan Fakta soal Virus Corona
Kelompok kasus
Menteri Kesehatan Italia Roberto Spenranza mengatakan, Italia tengah melihat jenis kelompok kasus yang sama dengan yang dilihat Jerman dan Perancis.
Kementerian Kesehatan Italia telah memerintahkan karantina selama 14 hari bagi siapapun yang melakukan kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi atau dicurigai membawa virus.
Sekitar 150 orang termasuk tenaga medis dalam isolasi untuk menjalani tes pemeriksaan.
Presiden regional Veneto, Luca Zaia menuturkan, upaya menentukan satu sumber tunggal untuk wabah ini atau membuat tautan ke China tidak lagi menjadi tindakan pengendalian yang efektif.
"Anda bisa mendapatkannya dari siapapun," kata dia.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?
Kota terkunci
Wali kota Codono mengeluarkan aturan yang memerintahkan penutupan seluruh restoran, kedai kopi, sekolah, dan tempat berkumpul umum.
Penduduk daerah disarankan untuk tinggal di rumah sebagai tindakan pencegahan.
Pejabat lokal di kota lain, Casalpusterlengo juga sudah memerintahkan meliburkan sekolah-sekolah hingga Selasa (25/2/2020).
Kota ketiga, Castiglione d'Adda telah menutup perpustakaan, kantor publik, pusat kebugaran, hingga depot sampah sebagai salah satu tindakan pencegahan.
Rumah sakit Codogno juga menutup ruang gawat daruratnya dan para petugas terlihat mengenakan masket saat karantina tengah berlangsung.
Rumah sakit di Roma saat ini merawat setidaknya tiga orang yang terinfeksi, termasuk pasangan China dari Wuhan yang begitu terpukul dan satu orang Italia yang sekarang masih diuji setelah dua minggu dilakukan pengobatan anti-virus.
Baca juga: Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di 5 Negara Eropa
Kesulitan mendapatkan masker
Meskipun telah ada seruan perlindungan, warga Italia kesulitan mendapatkan masker.
Apotek di Milan dikabarkan telah kehabisan stok masker sejak minggu lalu.
Masing-masing kota di luar area yang tercantum dalam peraturan pemerintah, seperti Cremona, telah mengeluarkan pembatasan sendiri setelah mengonfirmasi adanya kasus-kasus lokal.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengadakan pertemuan kabinet darurat dengan perlindungan sipil.
Pertemuan tersebut menghasilkan pernyataan isolasi wajib bagi semua ornag yang berhubungan dengan mereka yang positif terkena virus corona.
Gisusepe menjelaskan bahwa pemerintah sedang memeriksa langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi wabah ini.
Sementara itu, sebuah pesawat baru-baru ini memulangkan 28 warga Perancis dan 36 warga Uni Eropa lainnya meninggalkan Wuhan, China.
Para pengungsi Perancis akan tinggal di karantina yang bertempat di Calvados, Normandia.
Ini merupakan pesawat ketiga yang dikirim Paris ke Wuhan, yang telah berada di bawah tindakan karantina ketat yang mencegah perjalanan selama sekitar satu bulan.
Baca juga: Kilas Timur Tengah Sepekan, dari Kasus Corona di Iran hingga Ancaman Erdogan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.