Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Menularkan Virus Corona, China Kembali Karantina Pasien Sembuh COVID-19

Baca di App
Lihat Foto
STRINGER
Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Pihak berwenang di Wuhan mengumumkan diberlakukannya karantina wajib selama 14 hari bagi pasien virus corona yang telah sembuh.

Kebijakan ini diambil setelah sejumlah pasien yang telah keluar dari rumah sakit dan dinyatakan pulih, kembali terkonfirmasi positif virus corona COVID-19.

"Sejak Sabtu (22/2/2020), seluruh pasien yang telah pulih dan keluar dari rumah sakit dikirim ke tempat yang didesain untuk dua minggu karantina dengan pengawasan medis," tulis Pusat Perawatan Virus dan Komando Kontrol melalui akun Weibonya.

Pengaturan karantina baru ini diumumkan setelah ahli medis China di barisan terdepan perlawanan terhadap virus corona memperingatkan bahwa pasien yang telah sembuh masih mungkin membawa virus dan menularkannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuhan dan wilayah lainnya di Provinsi Hubei pun terus berusaha untuk melaporkan sebagian besar kasus virus corona yang dikonfirmasi di sana.

Hingga kini, ada lebih dari 77.000 kasus infeksi di mana lebih dari 2.400 orang meninggal di wilayah tersebut.

Baca juga: Duta Besar Israel untuk China Dikarantina di Beijing akibat Kekhawatiran Virus Corona

Pasien sembuh bisa tularkan virus corona

Mengutip South China Morning Post (SCMP), dokter yang memimpin tim di Hubei, Zhao Jianping, mengatakan bahwa ada kasus di mana pasien dikonfirmasi positif virus corona setelah mereka terlihat pulih.

"Ini berbahaya. Di mana anda menempatkan pasien tersebut? Anda tidak dapat menyuruhnya pulang, sebab ia mungkin menularkan virus kepada orang lain. Namun, anda juga tidak dapat menempatkannya di rumah sakit karena sumberdaya," kata Zhao.

Sementara, peneliti di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyaki China mengungkapkan bahwa pengawasan bagi mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien harus diperluas lingkupnya.

Pasalnya, beberapa pasien telah menularkan virus dua hari sebelum timbulnya gejala penyakit pada diri mereka sendiri.

Di selatan kota Chengdu, seorang pasien yang awalnya telah pulih dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 10 Februari lalu kembali dibawa ke rumah sakit sembilan hari kemudian dan dikonfirmasi positif saat pemeriksaan rutin.

Pada kasus lain di Changde, sebuah kota di Provinsi Hunan, seorang perempuan terkonfirmasi positif virus corona pada 9 Februari, lima hari setelah ia diperbolehkan keluar dari karantina sebuah rumah sakit lokal.

Saat itu, ia telah dinyatakan negatif dalam dua uji laboratorium yang dilakukan.

Baca juga: Dampak Corona, Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Andalkan Pekerja Lokal

Virus corona di kotoran pasien sembuh

Sementara itu, di selatan kota Guangzhou, virus corona ditemukan dalam sampel kotoran dari sejumlah kecil pasien yang telah pulih.

"Mungkin ini karena masih ada virus atau fragmen gen virus pada pasien yang telah pulih," kata Kepala Departemen Penyakit Menular di RS Guangzhou No 8, Cai Weiping.

Menurutnya, belum dapat dipastikan bahwa mereka dapat menularkan virus.

"Ini adalah patogen baru dan kami belum dapat memahami virus ini sepenuhnya," tambahnya.

Akan tetapi, Cai mengungkapkan bahwa contoh-contoh kasus yang terjadi tidak dapat diabaikan.

Sebab, pemindaian CAT menunjukkan bahwa radang paru-paru pada pasien yang diperbolehkan keluar dari rumah sakit, telah menurun.

Di China, pasien dapat keluar dari rumah sakit setelah memenuhi empat kriteria, yaitu suhu tubuh yang kembali normal selama lebih dari tiga hari, gejala pernapasan membaik secara signifikan, CAT dada menunjukkan perbaikan yang signifikan pada paru-paru, dan hasil negatif dalam uji asam nukleat pada setidaknya dalam satu hari yang berbeda.

Baca juga: Saat Italia Tutup Sekolahan dan Sepuluh Kota akibat Virus Corona...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi