Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia Akan Denda Warganya yang Tertangkap Masuk atau Keluar Karantina Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
FRANCESCA BRUNATI
Karantina di Kota Lodigiano telah dimulai untuk keadaan darurat virus corona di Lodi, Italia, 23 Februari 2020 EPA-EFE/FRANCESCA BRUNATI
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pihak berwenang Italia berlaku tegas untuk mencoba menghentikan wabah virus corona yang sedang mendera negara tersebut.

Dilaporkan, sebanyak 132 orang dinyatakan positif virus corona dan 2 orang meninggal dunia di Italia.

Dikutip dari Guardian, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberlakukan denda kepada siapa pun yang tertangkap masuk atau keluar meninggalkan daerah wabah.

Polisi di Italia berpatroli di 11 kota yang telah dikunci sejak Jumat malam. Sebagian wilayah itu berada di Lombardy, dekat kota Milan, Italia utara, tempat kasus pertama yang ditularkan muncul.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan tegas pemerintah dilakukan setelah pria Italia berusia 78 tahun yang terinfeksi virus corona meninggal di wilayah Veneto.

Sebuah postmortem dilakukan pada seorang perempuan berusia 77 tahun di Lombardy pada hari Sabtu mengonfirmasi bahwa dia juga terinfeksi.

Namun, penyebab kematiannya masih diselidiki, apakah karena virus corona atau bukan.

Perempuan itu dilaporkan telah pulih dari radang paru-paru dan mengunjungi unit gawat darurat sebuah rumah sakit di Codogno, dekat Lodi.

Baca juga: Melihat Kota-Kota di China, Korea dan Italia yang Dikarantina karena Virus Corona

Blokade

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan, pihaknya mengambil keputusan untuk melindungi kesehatan warga Italia.

"Kami meminta warga Italia memiliki keyakinan kepada lembaga politik dan ilmiah untuk melakukan segala upaya menangani virus corona," katanya.

Blokade memang belum disiapkan, tetapi polisi-polisi sudah mulai berpatroli. Seorang petugas kepolisian kepada AFP mengatakan sedang mempersiapkan pos pemeriksaan.

"Kami sedang mempersiapkan mendirikan pos-pos pemeriksaan untuk zona penahanan," katanya.

Profesor mikrobiologi dan virologi di Universitas Vita-Salute san Raffale Milan mengatakan, pihaknya belum berhasil membatasi penyebaran virus.

"Kita perlu menghadapi kenyataan bahwa virus itu menyebar dengan cepat. Awalnya kami mengira virus itu hanya ada di luar negeri, tapi sekarang ada di Italia," katanya.

Aksi borong bahan pokok

Orang-orang Italia di bagian utara bersiap-siap selama beberapa pekan ke depan menghadapi kemungkinan karantina untuk menekan penyebaran virus corona.

Dilaporkan Guardian, banyak warga di Casalpusterlengo, 10 menit dari Codogno (70 km tenggara Milan) mulai berbaris di supermarket untuk memborong persediaan bahan pokok.

"Kami sangat takut. Kami akan melalui situasi yang sulit," kata Emanuela kepada AFP.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi