Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Grup WhatsApp Ternyata Bisa Diindeks Google

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/ Dado Ruvic
Ilustrasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho


KOMPAS.com – Pengguna aplikasi percakapan WhatsApp perlu berhati-hati dalam membagikan cerita atau informasi. Sebab, diketahui bahwa grup percakapan di aplikasi milik Facebook itu ternyata bisa diindeks oleh mesin pencari Google.

Hal itu disampaikan oleh seorang jurnalis dari DW, Jordan Wildon.

“Grup WhatsApp Anda mungkin tak seaman yang Anda kira,” tulis Jordan dalam akun Twitternya.

Ia mengatakan, dengan cara mengetikkan kata kunci tertentu, seseorang bisa mendapatkan berbagai tautan grup WhatsApp, termasuk grup pribadi.

Sehingga, siapa pun kemudian bisa bergabung ke dalam grup tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini menurutnya mungkin terjadi akibat fitur “Invite to group via link”, yang sejatinya dimaksudkan agar seseorang bisa berbagi akses tentang grupnya dengan orang lain, telah diindeks oleh mesin pencari Google.


Jane Machum Wong, seorang teknisi App Reverse, menambahkan dalam akun Twitternya secara terpisah bahwa Google memiliki sekitar 470.000 hasil untuk pencarian sederhana dengan kata kunci “site:chat.whatsapp.com” yang merupakan URL yang membentuk undangan ke grup WhatsApp.

Sementara situs teknologi Vice, Motherboard mencoba menggunakan sejumlah kata kunci di pencarian Google untuk menemukan undangan ke grup WhatsApp.

Motherboard menemukan banyak tautan yang bahkan mengarah ke beberapa grup untuk berbagi film dewasa.

Saat Motherboard mencoba memasuki sebuah grup, bahkan bisa melihat seluruh daftar anggota grup lengkap beserta nomor telepon mereka.

Baca juga: Hati-hati, Berikut Ciri-ciri WhatsApp yang Sedang Disadap

Jangan bagikan sembarang link grup WhatsApp

Baik Wildon maupun Jane Wong sepakat, kemungkinan pengindeksan tautan ke grup pribadi terjadi lantaran link pernah dibagikan secara online terlebih dahulu sebelum diindeks oleh Google.

Wildon menjelaskan, jika kemudian seseorang melakukan dorking, yakni dengan melakukan perubahan kecil pada URL, maka memungkinkan bagi seseorang untuk mengakses grup-grup yang tidak terdaftar.

Facebook, sebagai pemilik WhatsApp rupanya sudah mengetahui hal ini sejak November 2019. Saat itu, mereka mengirim balasan kepada pengguna media sosial tentang hal ini.

Saat itu jawaban dari Facebook adalah, meskipun mereka terkejut tautan bisa diindeks Google, tetapi perusahaan tak bisa sepenuhnya mengendalikan apa saja yang diindeks oleh Google.

Sementara itu, Danny Sullivan, yang merupakan orang Google, mengatakan dalam akun Twitter-nya bahwa apa yang terjadi sebenarnya seperti ketika Google mengindeks halaman web terbuka.

"Mesin pencari seperti Google & yang lainnya mendapatkan daftar halaman dari web terbuka. Itulah yang terjadi di sini. Ini tidak berbeda dari kasus di mana sebuah situs mengizinkan URL untuk terdaftar sebagai akses publik. Kami menawarkan tools yang memungkinkan situs untuk memblokir konten yang tercantum dalam hasil pencarian kami." tulisnya.

Baca juga: Cara agar WhatsApp Tidak Disadap

Juru bicara WhatsApp mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa admin di grup WhatsApp dapat mengundang pengguna WhatsApp untuk bergabung dengan grup dengan membagikan tautan yang telah mereka buat.

Seperti semua konten yang dibagikan dalam saluran publik, link undangan yang diunggah di internet dapat ditemukan oleh pengguna WhatsApp lainnya.

"Tautan yang ingin dibagikan secara pribadi dengan orang yang mereka kenal dan percayai seharusnya tidak boleh diunggah di situs web yang dapat diakses oleh publik," bunyi pernyataan itu.

Google telah mengambil langkah atas temuan ini, Jane mengatakan kembali dalam utas yang dibuat, ia telah menemukan bahwa dengan kata kunci "site:chat.whatsapp.com" kini tak lagi bisa diketemukan hasilnya.

Ia mengatakan, kemungkinan Google telah menambahkan tag meta sebagai no index untuk tautan undangan obrolan.

Sayangnya, ia kembali menemukan bahwa dengan kata kunci tersebut masih bisa diketemukan apabila melakukan pencarian menggunakan search engine lain, seperti Yandex, Bing, dan DuckDuckGo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi