Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona di Italia, Iran, dan Korea Selatan: Angka Kematian Bertambah hingga Karantina Warga

Baca di App
Lihat Foto
Andrea Fasani
Seorang lelaki yang mengenakan masker wajah pelindung di Casalpusterlengo, salah satu kota di Italia utara yang dikunci karena wabah koronavirus baru, 23 Februari 2020 EPA-EFE/Andrea Fasani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.

Kekhawatiran pun belum surut. Peningkatan ini terjadi justru saat wabah di negara asalnya, China, relatif tengah mengalami penurunan.

Bagaimana perkembangan virus corona di negara selain China yang mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.

Berikut perkembangan yang terjadi di Italia, Iran, dan Korea Selatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Terbaru Korban Virus Corona: 2.469 Orang Meninggal Dunia, 79.930 Terinfeksi

Italia

Menyusul semakin merebaknya infeksi virus corona, Italia terpaksa mengakhiri Venice Festival lebih cepat.

Pihak berwenang di Veneto menyebutkan, festival ini ditutup pada Minggu (23/2/2020) malam, dua hari lebih cepat dari jadwal semula.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengontrol penyebaran virus corona di Italia. Italia menjadi negara di Eropa yang perkembangan wabah virus ini mengalami peningkatan.

Dikutip dari BBC, terdapat 152 kasus infeksi yang telah terkonfirmasi dan 3 kematian akibat virus corona.

Isolasi ketat dilakukan di sejumlah titik yang dinilai menjadi lokasi penyebaran virus.

Misalnya, di beberapa kota di Veneto dan Lombardy, orang-orang tidak bisa pergi atau keluar dari wilayah ini tanpa izin khusus.

Di luar zona ini, kegiatan bisnis dan pendidikan banyak yang terganggu akibat diberlakukan penundaan.

Tak hanya itu, sejumlah pertandingan sepak bola juga dibatalkan akibat adanya kejadian ini.

Baca juga: Italia Akan Denda Warganya yang Tertangkap Masuk atau Keluar Karantina Virus Corona

Selanjutnya, Iran...

 

Iran

Sementara itu, mengingat tingginya jumlah kasus infeksi virus corona di Iran, sejumlah negara yang berbatasan langsung menutup akses perbatasannya dengan Iran.

Misalnya, Turki dan Pakistan.

Dikutip dari The Guardian, Menteri Kesehatran Turki, Fahrettin Koca mengatakan, penerbangan menuju Ankara dari Iran terpaksa ditunda untuk menghindari meluasnya infeksi.

Namun, penerbangan dari Turki menuju Iran masih dioperasikan.

Tak hanya itu, akses jalan raya juga kereta api juga turut ditutup untuk wilayah perbatasan Turki-Iran.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Turki dan Pakistan Tutup Pintu Perbatasan dengan Iran

Upaya ini dilakukan menyusul temuan 43 kasus infeksi Covid-19 dan 8 kematian akibat virus yang berasal dari Wuhan, China ini, di Iran, khususnya di Kota Qom.

Tingginya kasus yang terjadi di Iran menjadikan pemerintah setempat mengimbau masyarakatnya untuk tidak keluar rumah dan berinteraksi fisik dengan orang lain.

Harga masker pun melambung tinggi seiring semakin langkanya stok di toko-toko.

Sejumlah tempat umum diberlakukan penyemprotan insektisida untuk menjaga kesterilannya. Sekolah dan kampus dihentikan sementara dari kegiatan belajar-mengajar.

Tak hanya itu, pusat kebudayaan juga turut terkena dampak penutupan akibat wabah virus corona ini.

Selanjutnya, Korea Selatan...

Korea Selatan

Di Korea Selatan, Pemerintah kini telah menyatakan status 'Siaga Tertinggi', karena kasus infeksi virus ini terus melonjak, bahkan dalam waktu yang sangat singkat.

"Pemerintah akan menaikkan tingkat siaga ke level tertinggi sesuai dengan rekomendasi para ahli yang secara otomatis memperkuat sistem respons kita," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Setidaknya, saat ini sudah terdapat 602 kasus infeksi virus corona dan 6 pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi yang terjadi.

Angka ini merupakan yang tertinggi di luar China.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Korea Selatan Naikkan Kewaspadaan ke Level Tertinggi

Menyikapi hal ini, Moon berjanji untuk mengambil tindakan luar biasa yang belum pernah dilakukan sebelumnya, setelah 169 infeksi dan 3 kematian baru dilaporkan terjadi akibat virus ini, Minggu (23/2/2020).

Untuk itu, menurutnya beberapa hari ke depan merupakan waktu yang sangat krusial bagi Korea Selatan untuk bertarung menghadapi virus corona di negaranya yang sebagian besar berhubungan dengan sebuah Gereja Katolik di Kota Daegu.

Baca juga: Melihat Kota-Kota di China, Korea dan Italia yang Dikarantina karena Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

 

Sumber: BBC, The Guardian, Aljazeera, DW

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi