Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Xinxian Perpanjang Masa Inkubasi Virus Corona hingga 21 Hari

Baca di App
Lihat Foto
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Masa inkubasi virus corona selama ini dipercaya berlangsung sekitar 14 hari.

Namun laporan terbaru kasus di Provinsi Henan, China, membuat panjang waktu inkubasi selama 14 hari menjadi diragukan.

Pasalnya, provinsi tersebut melaporkan dua kasus positif virus corona dengan masa inkubasi yang jauh agak lama melebihi waktu normal inkubasi 14 hari.

Inkubasi sendiri merupakan waktu bagi virus untuk menginfeksi sampai dengan menimbulkan gejala.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutip dari SCMP, pada Hari Minggu (23/2/2020), Pemerintah Wilayah Xinxian, di Kota Xinyang melaporkan bahwa salah satu kasus baru dikonfirmasi 34 hari setelah pasien kembali dari kunjungannya pertengahan Januari ke Wuhan.

Pada 28 Januari, ia dikirim ke rumah sakit dengan gejala yang dicurigai sebagai infeksi virus corona.

Tetapi, saat dua kali dites ia menunjukkan hasil negatif virus corona. Namun, pada 16 Februari 2020, saat dia kembali dites hasilnya menunjukkan positif virus corona.  

Baca juga: Imbas Virus Corona, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Terkoreksi 0,3 Persen

Dua orang lain yang menghadiri pertemuan keluarga dengan pria di Xinxian tersebut dilaporkan terinfeksi, sementara tiga orang lain tengah dalam pengawasan.

Pemerintah setempat mengumumkan akan memperpanjang masa karantina di rumah dari 14 menjadi 21 hari bagi penduduk yang pernah ke Hubei atau melakukan kontak dengan mereka yang pernah ke sana.

Sementara itu, terdapat pula laporan kasus yang dikonfirmasi 94 hari usai kontak dengan pasien yang merupakan kerabatnya dari Hubei.

Ia merupakan pasien yang telah merawat ayah mertuanya yang tiba di Wuhan pada 13 November dan sang ayah meninggal beberapa hari kemudian. Menantu itu terus tinggal di rumah ayah mertua sampai 31 Januari.

Akan tetapi, pemerintah menyatakan belum jelas mengenai asal usul infeksi virus corona yang menjangkiti menantu tersebut.

Zhuhai yang berada di Provinsi Guangdong Selatan pekan lalu juga melaporkan dua kasus dengan masa inkubasi lebih dari 14 hari. Kasus serupa terjadi pula di Provinsi Anhui dan Shandong.

Baca juga: 763 Kasus Positif Corona, Korea Selatan Jadi Negara Terbanyak Kedua Setelah China

Masa inkubasi sampai 24 hari 

Mengutip dari Businer Insider, penelitian yang diterbitkan pada Bulan Februari menemukan bahwa periode rata-rata 1.099 kasus yang diperiksa mulai menunjukkan gejala sekitar 3 hari. Akan tetapi rentang penuh periode inkubasi berkisar dari nol hingga 24 hari.

Meski demikian, pejabat CDC mengatakan mereka yakin isolasi dua minggu sudah cukup.

"Masa inkubasi jelas sangat penting bagi kami karena kami berupaya memastikan bahwa kami membebaskan orang-orang ini dari karantina. Kami masih berpikir bahwa untuk hari ini, untuk saat ini, 14 hari adalah interval yang tepat untuk digunakan," kata Nancy Messonnier, direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan CDC, pada 12 Februari.

Michael Ryan Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO mengatakan, pekan lalu bahwa WHO juga tidak mempertimbangkan mengubah apapun terkait rekomendasi karantina.

 Baca juga: Terbaru! Kuwait dan Bahrain Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi