Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Malaysia Mundur, "Mahathir Mohamad" Trending di Twitter Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHD RASFAN
Dalam foto yang dirilis pada 15 April 2018 ini, terlihat Wan Azizah, istri pemimpin oposisi Anwar Ibrahim bersama mantan PM Mahathir Mohamad dalam sebuah kampanye di pulau wisata Langkawi.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad secara telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah.

Surat pengunduran diri itu dikirimkan pada Senin pukul 13.00 (24/2/2020) waktu setempat.

Kantor Mahathir resmi mengonfirmasi pengunduran diri Perdana Menteri berjuluk Dr M ini, melansir dari Malaysia Kini.

Berita pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia tersebut menjadi trending topic di Twitter Indonesia. 

Hingga berita ini ditulis pada Senin (24/2/2020) pukul 17.29 WIB, setidaknya ada 26.300 cuitan dengan topik Mahathir Mohamad. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu akun Twitter yang ikut meriuhkan yakni @Rezkyorhy.

Baca juga: Mundur dari PM Malaysia, Berikut Karier Politik Mahathir Mohamad

 

Wan Azizah bisa jadi PM Wanita Pertama Malaysia

Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail dapat menjadi perdana menteri wanita pertama di Malaysia, menyusul pengunduran diri Tun Dr Mahathir Mohamad.

Diduga pengunduran diri Mahathir Mohamad disebabkan oleh kudeta yang gagal membentuk pemerintahan di dari belakang dengan partai-partai oposisi.

Melansir Malay Mail, Mahathir telah menunjuk Dr Wan Azizah sebagai perdana menteri interim setelah partainya PPBM memilih untuk meninggalkan pemerintahan Pakatan Harapan.

"Wan Azizah adalah perdana menteri interim," kata seorang sumber yang dengan dengan Presiden PKR (Partai Kedaulatan Rakyat) Datuk Seri Anwar Ibrahim seperti dikutip dari Malay Mail, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Mahathir Mundur, Istri Anwar Ibrahim Berpeluang Jadi PM Perempuan Malaysia Pertama

Di saat yang sama, sumber itu juga mengatakan bahwa Menteri Urusan Ekonomi Datuk Seri Azmin Ali yang juga wakil presiden PKR dipecat oleh Anwar.

Tangan kanan Azmin Ali, Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Malaysia Zuraida Kamaruddin yang merupakan pejabat senior partai juga dipecat dari PKR.

Sebuah postingan di Facebook, Presiden PPBM Tan Sri Muhyiddin Yassin menuturkan, partai telah memutuskan untuk meninggalkan koalisi yang berkuasa setelah pertemuan partai yang melibatkan para pemimpin seniornya.

"Pimpinan puncak PPBM telah memutuskan dalam pertemuan khusus yang diadakan pada 23 Februari 2020 untuk meninggalkan Pakatan Harapan," ujar Muhyiddin.

Dia mengatakan, semua anggota parlemen PPBM juga telah keluar dari Pakatan Harapan. 

"Mereka semua telah menandatangani deklarasi hukum untuk terus mendukung Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia," lanjut dia.

Baca juga: Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri

Pertemuan sembunyi-sembunyi partai politik 

Pada Minggu (23/2/2020), partai-partai politik Bersatu, Umno, PAS, Gabungan Partai Sarawak, Partai Warisan Sabah, dan faksi PKR yang bersekutu dengan Datuk Seri Azmin Ali berkumpul dalam pertemuan secara sembunyi-sembunyi.

Terdapat spekulasi terbuka bahwa pemerintah Pakatan Harapan akan segera runtuh dan digantikan oleh aliansi baru partai-partai yang berkuasa dan oposisi.

Sementara itu, tidak ada pemimpin atau perwakilan pemerintah yang keluar untuk menyangkal hal ini dan menenangkan situasi negara.

Sementara, Anwar menggambarkan pengkhianatan itu telah lengkap semalam. Masih belum jelas apakah pihak-pihak dalam plot yang mengaku memiliki nomor menggantikan Pakatan Harapan.

Pada 2018, koalisi Partai Warisan hampir gagal ke kursi kekuasaan dengan 121 kursi. Tetapi, jumlah tersebut terus bertambah dengan perekrutan anggota parlemen dari partai-partai oposisi, terutama Umno, yang membawa perwakilannya di parlemen ke 139.

Baca juga: Ambisi Gantikan Mahathir Jadi PM Malaysia Kandas, Anwar Ibrahim Kaget Dikhianati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi